十九

3.4K 435 50
                                    

'Satoru is mine'

***

Piring kotor yang diangkut (y/n) berjatuh ke lantai. Ia meminta Satoru mengulang kalimatnya tadi.

"Katakan sekali lagi"

Salah satu teman kenalannya (lagi) yang tinggal diluar kota, ingin menginap di rumahnya, dan permasalahnnya temannya itu 'perempuan'. Kau perlu menggaris bawahinnya.

(y/n) mendekat pada Satoru, tangan nakalnya melepas kancing kemeja putih Satoru, satu per satu. Ia mulai mengusap lembut dada bidang Satoru.

"Apa Satoru punya simpanan atau Satoru suka bermain wanita?"

Satoru malah terkekeh dengan pertanyaan aneh (y/n). Surai gadis itu ia belai lembut.

"Tidak. Kau yang pertama dan kau juga yang pertama kucicipi"

(y/n) memberi senyuman khasnya. Menjauh dari Satoru agar bisa mengutip piring yang sudah pecah atas ulahnya.

Tapi tangannya terhenti karna Satoru mengatakan kenalannya itu akan menginap selama seminggu. (y/n) malah tersenyum membalasnya.

"Dia kan menginap seminggu"

Sepertinya ini akan menjadi pertunjukan yang menakjudkan.

***

Costum maid, ia pakai. Baju maid yang waktu itu. Ia suka jadi di simpannya. Dari pada dibuang Satoru.

Suara deritan pintu kayu hitam yang dibuka membuat (y/n) bergegas menghampiri Satoru dan juga 'kenalan' nya.

" Okaerinasai, Satoru-sama"

Satoru bukan terkejut karna gadisnya mengenakan costum maid atau pun embel-embel 'sama' melainkan sikap (y/n) yang.... ah sudah lah.

"Sayang~ kau imut~♡"

Itu pujian atas akting (y/n) yang sempurna. Sangkin sempurnanya Satoru luluh. Jika ia tak ingat ada orang lain di sebelahnya mungkin (y/n) sudah diacak-acak Satoru.

'Aku cocok jadi cosplayer?'

Perempuan itu terlihat kesal bukan karna aura ke imutan (y/n) tapi karna kata 'sayang' yang dilontarkan Satoru.

Ia sengaja berdeham keras agar keberadaanya juga dianggap. Ia memperkenalkan diri pada (y/n) dengan aura keangkuhannya.

"Salam kenal"

Panggil saja 'Nao'.

(y/n) berucap dengan senyuman manis polosnya, tapi itu membuat perempatan merah muncul di kepala Nao

"Aku tak sadar ada tamu ternyata"

'Gadis sialan💢'

Satoru merasa ada petir menyambar di kedua pihak. Melerai mereka agar tak terjadi keributan.

"Tenang lah"

Ia meminta (y/n) menujukan kamar yang akan dikenakan Nao.
"Tolong antarkan, sayang"

Tapi gadis itu malah mengundang keributan. Ia meminta satu kamar dengan Satoru. Empunya rumah hanya diam saja. (y/n) masih berparas seorang maid, meminta Nao mengikutinya.

"Aku mau satu kamar dengan Satoru"

'Aku bisa membuatmu melihat Satoru-ku terus'

***

(y/n) menyiapkan makan malam untuk Satoru dan juga tamu sialan. Nao memuji masakan (y/n).

"Masakanmu enak"

Yang dipuji memberi senyuman saja. Ia tak sadar makan malamnya sudah dicampur beling halus.

Sebaiknya kau tak macam-macam dengan gadis ini. Cara licik, kotor, atau bersih akan dipakainya.

Nao seenaknya menyendok hidangan Satoru, ia menyodorkan ke depan mulut Satoru. Satoru Melirik pada (y/n) sebelum menerima suapan tersebut.

(y/n) tetap tenang, dia bersyukur bukan dari hidangan Nao. Jika itu terjadi akan menjadi hal repot.

'Kapan aku bisa membunuhnya?'

***

(y/n) mengetuk sebelum membuka pintu kamar mandi. Terlihat jelas Satoru yang tengah berendam di bathtub.

(y/n) mendekat duduk di bibir bathtub. Tangannya menjalar dari sudut wajah sampai ke dada bidang Satoru.

"Tamu mu sangat berharap bisa berbagi kamar dengan Satoru-ku~"

"Hm~ dimana dia?"

(y/n) tertawa kecil.
"Dia sedang mandi dengan air hangat berwarna merah"

(y/n) menempelkan keningnya pada Satoru.
"Habisnya aku kesal jadi ku berikan air mandi yang indah, seindah bunga mawar merah"

Kau tau sendiri apa yang terjadi pada Nao, ya... dia tewas. Tak perlu ku katakan kau tau apa yang terjadi.

Tangan Satoru melepas baju (y/n), tapi ditahan oleh yang punya. (y/n) mengusap lembut bibir Satoru.

"Karna tadi kau sengaja"
"Satoru harus ku hukum"

𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang