𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

四十七

'Omake simp? Mood?'

***

Padahal satu atap dan sering dipandangi tapi tetap saja Satoru akan memandangi gadisnya.

Contohnya seperti, saat (y/n) membersihkan alat dapur. Satoru akan duduk dengan kursi terbalik ditangkup tangan dan dagu di punggung kursi, netra samudra tidak akan lepas memandangi punggung si gadis.

Atau gerakan kecil seperti, saat mengikat rambut, melahap hidangan, atau lagi menggantikan baju.

Terlalu enak dipandangan sampai-sampai...

"Aku ingin melahapnya"

"Apa kau mengatakan sesuatu, Satoru?"

Satoru tak menjawab. Seperti di adegan film, saat seseorang di mabuk cinta dan nafsu akan ada hati berwarna merah jambu di pupilnya seakan dipengaruh obat.

Satoru lepas dari kurisnya, beranjak ke belakang tubuh (y/n). Ia peluk dari belakang, tak hanya itu sela leher si gadis ia lumerin dengan air liur.

"Satoru... geli"

Aktivitas (y/n) terjeda, mencoba mendorong albino tiang itu agar bisa melanjutkan bersih-bersih, tapi tak berhasil. Pasalnya semakin (y/n) menjauh semakin liar pula aktivitas Satoru.

Ia usaikan menjilati, mendekatkan bibir pada daun telinga berbisik menggilakan jantung.

"Aku ingin memakan mu"

Padahal sering sekali ia melakukan dengan si doi, tetap saja yang namanya nafsu tak akan bisa ditahan.

"Nanti"

Tak di indahi. Satoru menarik ikat pita di belakang apron biru. Satu tangannya naik ke payudara (y/n) dan satu tangannya menyusup ke bawah.

"Mmnnn~"

Bibirnya menjilati tengkuk mulus menjalar-jalar ia gigit memberi bekas yang akan lama memudar. Lidah Satoru naik mengigit cuping telinga (y/n).

"Akh─"

Awalnya jemarinya hanya mengusapi bibir yang ada dibawah, lambat-laun jemarinya masuk menggesek dinding yang semakin mengeluarkan nektar basah.

(y/n) mendorong tubuh Satoru. Empu tubuh mengangkat tangan ke udara.

"Nanti"

"Tap─"

"Aku masih ada kerjaan"

Intonasi (y/n) penuh dengan aura intimidasi. Satoru hanya bisa kembali ke sofa dengan ekspersi sedih?

***

Kau kira setelah (y/n) selesai berurusan dengan dapur ia akan menghampiri Satoru? Tentu tidak.

Kini ia ada di ruang game miliknya tapi nggak sendiri, ada ulat putih yang memeluknya.

Sejujurnya (y/n) sedang tidak mood. Tetap saja Satoru menempelinya.

"Akh─ Sato...ru"

Satoru menulikan pendengaran, ia tidak peduli si gadis game over atau tidak. Ia mengigit cuping telinga (y/n) dengan tangan yang memijat lembut buah dada.

"Hentikan"

"Tidak, sebelum aku puas"