𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

二十五

'Kesal'

***

Warn- 18+

*

*

*

Bermain game itu menyenangkan. Apa lagi bagi gadis Gojou Satoru, satu ini yang bisa dibilang sudah maniak.

Itu salah dirinya sendiri membuat ruang game untuk si doi sampai-sampai main dengan dirinya sudah tergolong jarang.

Satoru sampai hapal kapan dan jam berapa saja gadisnya akan keluar masuk ruangan game.

Yang biasanya duduk didepan menunggu pekerjaannya selesai. Kini sudah tiada lagi menemani.

Hari libur pun yang ada Satoru menunggu gadianya selesai main game. Namun, ada waktu malam, (y/n) langsung tidur tanpa memperdulikan Satoru.

Satoru yang jengkel membuka pintu dengan kasar. Melempar konsol yang dipegang (y/n) kesembarang tempat. Mengikat tangan dan mata (y/n).

'Aku tak tau dari mana ia mendapatkan tali dan penutup mata'

Pemilik surai (h/c) diam saja diperlakukan seperti korban penculikan.

Satoru memindahkan posisi (y/n) keatas pangkuannya. Tangan yang terikat spontan mengalung di leher jenjang.

"Satoru ecchi"

"Biarin"

Mulai mengangkat hoodie kuning pekat. Meremas dada yang masih tertutup bra hitam elegan-- ralat Satoru ikut mengangkat bra tersebut.

Si gadis tak peduli apa yang terjadi. Karna si doi yang menculiknya, bukan masalah mau diganyangin bagaimana.

Mulut Satoru sibuk dengan dada (y/n), tangannya memijat lembut bokong sang gadis.

Perlahan tangannya naik memeluk erat pinggul sang gadis. Tak hanya tangan, bibirnya ikut naik melumat bibir mungil.

Dicelah french kiss, (y/n) mendesah akan udara tak masuk ke dalam paru-paru.

Satoru terlihat lebih ganas dari biasanya. Seakan ingin melumat setiap inchi tubuh gadisnya.

Merasa tangan melewat di paha mulusnya. Spontan (y/n) mencondongkan badan, mengerti akan apa yang dilakukan Satoru selanjutnya.

Satoru melepas kancut putih milik (y/n). Lalu, adek kecilnya juga dilepas. Satoru menuntun pinggul (y/n).

"Mnnn-- Satoru~"

(y/n) mengerang hebat, kian milik Satoru masuk ke dalam dirinya. Satoru ikut mengeram akan sempitnya lubang kewanitaan (y/n).

"Sayang~ kau masih saja enak dimakan berkali-kali"

'Apa itu pujian?'