𝐂𝐫𝐚𝐜𝐤𝐩𝐨𝐭┋𝘎𝘰𝘫𝘰 𝘚𝘢𝘵𝘰𝘳𝘶

十

'Red day'

***

Saat para gadis ke datangan tamu. Apa yang akan di minta dari sang kekasihnya?

Seblak? Coklat? Manisan? Permen?martabrak? Boba? Starbuck? Baju mahal? Tas mahal? Sepatu edisi baru?

Mereka juga lebih gampang emosi tinggi, sekali kau mengganggunya maka ceramahan dengan nada tinggi luar binasa yang akan kau dapatkan.

(y/n) ?
Dia gadis di luar ekspertasi maupun realita. Sebaiknya jangan berharap lebih padanya. Jangan. Apa lagi disaat ia kedatangan tamu.

***

Satoru yang baru saja sampai di depan pintu rumahnya membungkam terdiam melihat rumahnya yang bagikan medan perang antara israel dan palestina.

Siapa pelakunya? Kau pasti tau siapa dalangnya.

Satoru melangkah cepat saat telinganya menangkap suara pecahan kaca yang keras.

Atensinya tertuju pada (y/n). Ia memandangi tangannya yang tergores akibat ulahnya sendiri.

Kepala (y/n) beralih pada lelaki surai salju itu.

"Satoru?"

Empunya nama mendekat pada gadisnya. Tangan tergores (y/n) mengusap pipi Satoru meninggalkan jejak darah di pipi lelaki albino.

"Jika rambut Satoru, (y/n) warnai darah. Apa terlihat keren?"

Ia mengambil tangan (y/n), menurunkannya kembali. Satoru tak mengindahkan pertanyaan (y/n). Ia malah bertanya balik.

"Kenapa berantakan?"

Gadis itu diam, matanya menyapu sekeliling. Sepertinya ia tak sadar bahwa ia yang membuat medan perang itu, lebih buruknya lagi. Barang-barang rusak dan pecah pun ikut bertebaran dimana-mana.

"Hati-hati jika berjalan. Satoru bisa terluka"

Sepasang mata ocean mengerjap cepat, keanehan dari gadisnya semakin banyak, semakin menggila, dan juga semakin membuat dirinya terpikat akan keanehan (y/n).

Ia kaget, tangan gadisnya melompat kembali ke kedua pipinya.

"Satoru~"
"(y/n) gak mood masak"

Wajah sendu imut-imut manis (y/n) terpapar jelas membuat Satoru memerah tomat, hanya karna wajah langkah gadisnya.

"(y/n) sayang. Mau makan apa?"

"Aku ingin makanan pahit saja"

'Wah~ gadis ini membuatku gila saja'