Sudah tersenyum hari ini? Senyum yuk, jangan jutek-jutek canda jutek😂😊
Sebelum baca mari vote dan jangan lupakan komentar.
Ada typo? Komen aek ye.Selamat membaca
***
"LELER, I COMING."
Mata Agler membola sempurna, buru-buru ia bersembunyi dibawa meja yang ada didalam markas. Sungguh, ia tak ingin bertemu dengan gadis macam Rela yang selalu ingin berada di dekat nya. Jujur saja, Agler kurang nyaman dekat dengan Rela.
"LELER, LELER MANA?"
"Agler sembunyi noh."
Agler mengumpat kasar. Bisa-bisanya Drax malah memberi tahu pada Rela kalau ia bersembunyi dibawah meja. Agler menjulurkan sedikit kepalanya. Dan....
Deg
Menelan ludah kasar, ternyata didepannya sudah ada Rela yang tersenyum centil seraya mengedipkan sebelah matanya pada Agler.
"Lo ngapain sih?" tanya Agler jengah. Ia berusaha mengeluarkan badannya dari dalam kolong meja.
"Jenguk pacar gue lah," jawab Rela enteng.
"Salah alamat."
"Wait, nggak mungkin dong gue salah alamat. Alamat nya benar kok, atas nama Adnan Savian Agler pacarnya Rela Aysitha. Bukan salah jodoh, pastinya nggak salah jodoh." Rela memberikan kedipan maut nya pada Agler.
Agler ingin muntah rasanya. Ia sangat malas meladeni Rela setiap hari. Rela Aysitha, gadis aneh yang selalu mengikuti Agler kemanapun. Katanya jodoh, makanya ketemu setiap hari padahal dia sendiri yang selalu mengikuti Agler. Apa begitu masih dikatakan jodoh?
Tak habis pikir dengan Rela yang selalu mengejarnya. Mentah-mentah Agler menolak kehadiran Rela. Memang sih, Rela adalah sahabat kecilnya. Tapi, itu dulu. Sekarang, semuanya berubah semenjak Rela mengungkapkan perasaannya pada Agler. Agler menganggap Rela hanya sebagai sahabat kecilnya, namun Rela malah salah mengartikannya.
"Agler, lihat nih gue bawa Ikan bakar buat lo. Enak lho." Rela membuka kotak hitam yang di dalamnya terdapat seekor ikan yang ia beli tadi.
"Percuma enak kalau bukan lo yang masak," timpal Nevan.
"Eh, harus gue yang masak, ya? Kalau gue yang masak berarti enak?" tanya Rela, bego sekali.
Drax mengangguk. "Iya, pasti enak dan Agler bakal suka."
"Sayang, makan yuk aku suapi."
"Sayang? Rela sadar." Agler tak habis pikir dengan mulut Rela yang seenaknya saja tanpa berpikir dua kali mengatakan itu.
"Iya, Sayang. Kita belum putus lho, Leler. Kita masih pacaran." Rela berucap seraya menyisihkan tulang ikan untuk dimakan Agler.
"Lo gila apa?! Harus berapa kali gue bilang kalau kita nggak ada apa-apa? Lo percaya gue suka sama lo waktu itu? Bahkan waktu itu gue belum kenal yang namanya cinta," kata Agler.
"Percaya lah, bahkan Leler nggak bolehin El dekat sama cowok lain. Buktinya sampai sekarang kita masih punya panggilan Sayang, Leler dan El."
"Terserah lo."
"I love you too."
"Kapan gue bilang i love you?"
"Iya, Sayang. I love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (END)
Teen Fiction[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat cewek mana saja, bersikap dingin pada orang tertentu termasuk...