GARUDA〰26

79.1K 6.6K 1K
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
〰〰〰

Malam minggu adalah malam yang dinantikan para remaja khusus nya yang memiliki pasangan, tapi bukan untuk yang jomblo yang menyuarakan doa supaya turun hujan dimalam minggu.

Saat ini Garuda dan seluruh geng Porus tengah berkumpul di markas biasanya. Teruntuk malam ini, Garuda melarang semua anggotanya untuk tidak membawa pasangannya masing-masing.

Mendapat larangan dari sang ketua tentu saja diantara mereka tak ada yang membawa pacarnya. Tanpa pacar pun mereka bahagia dengan canda gurauan yang mereka lemparkan satu sama lain.

Kegiatan yang mereka lakukan juga beragam ada yang mengisap rokok, ada yang bermain game di hp masing-masing, ada yang memakan gorengan, ada yang bercanda dan ada yang bermain pukul memukul latihan fisik.

Garuda, cowok itu menghisap rokoknya dengan tenang, sesekali ia mengumpulkan asap dan membuat gembulan di udara. Malam ini Garuda juga akan balapan dengan salah satu musuhnya. 

"Lo benar ikutan, Garu?" Daffin bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphonenya.

Garuda mengangguk sebagai jawaban yang tentunya tak bisa dilihat oleh Daffin. Daffin berdecak kesal merasa tak ada jawaban suara dari Garuda.

"Gue tanya, jawab elah," decak Daffin.

"Eh, Garu udah jawab. Lo nya aja yang nggak punya mata," jawab Zayyan yang sedang menggunakan pelembab wajah.

"Mata gue ada dua, dua-duanya gue fokusin ke hp dong. Lihat yang bening," ujar Daffin bangga.

"Lo yang ikut gue yang deg-degan, Garu," ucap Lemuel menyuarakan isi hatinya yang risah.

"Lo nggak perlu takut gue pasti bisa, ini... sepele." Garuda menunjukkan ujung kukunya tanda, hal itu hanya kecil tak perlu dikhawatirkan.

"Tapi, gue juga ngerasa ada yang aneh loh, Garu. Nggak ada angin nggak ada hujan Bima malah ngajak lo balapan gini," timpal Gardika.

"Benar, biasanya palingan ada masalah baru dia ngajak kaya gini," sambung Uzi.

"Kenapa kalian pada melow gini? Santai aja. Insha allah gue bisa, kalian tinggal berdoa aja semoga kita tetap jadi yang terbaik," ucap Garuda menyembunyikan getaran aneh pada badannya.

Sebenarnya bukan hanya Lemuel saja yang merasa aneh dengan ini semua, Garuda pun sama anehnya dengan mereka yang merasa bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk balapan melawan raja balapan seperti Bima.

Sebisa mungkin Garuda menahan debaran aneh ini supaya tetap berwibawa didepan anggotanya yang mengkhawatirkan dirinya akan balapan ini.

21.10 malam, waktu yang cukup malam untuk anak rumahan, tetapi bukan untuk Garuda, bagi seluruh geng Porus khususnya bagi Garuda, pukul segini masih terbilang senja. Yang dimaksud malam adalah pukul satu dini hari baru tergolong malam. 

Satu jam lima puluh menit lagi, pertandingan Garuda dengan raja jalanan-Bima akan berlangsung. Garuda menghela nafas gusar akan apa yang ia rasa.

Tiba-tiba saja pikirannya melayang pada Grizella, ia berpikir apakah gadis itu sudah tidur jam segini? Atau sedang apakah ia di sana. Berniat untuk menelfon Grizella tapi pertanyaan Garuda menghentikan kegiatannya. 

"Lo beneran pacaran sama, Grizella?"

Garuda mengangguk, hanya pacaran saja yang mereka tahu bukan tunangan jadi, tak apalah, toh kalau begini tak akan ada lagi yang berani mendekati Grizella.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang