Selamat Membaca❤
.
.
〰〰〰Sudah seminggu kejadian antara Garuda dan Grizella berlalu. Semenjak saat itu Grizella dan Garuda tak pernah bertemu lagi.
Setiap hari Grizella selalu membawakan Garuda bekal tapi yang selalu beruntung mendapatkannya adalah Queen.
Seminggu pula Garuda tak menjemput Grizella. Grizella pun setiap pagi diantar oleh ayahnya ke sekolah.
Bukan apa-apa, Grizella khawatir kemana Garuda sebenarnya? Seminggu menghilang tak pernah tampak di sekolah membuat Grizella merindukan tunangannya itu.
Apakah Garuda sakit? Atau sehat-sehat saja? Kalau pun Garuda sakit tapi tak pernah mama Anne memberi tahu Grizella.
Ingin menelpon pasti cowok itu tak meresponnya, apalagi mengirimi pesan. Dibaca saja tak berniat membalas.
Dengan segenap keputusannya Grizella ingin mendatangi rumah Garuda, selain berkunjung ke rumah Uri untuk mengerjakan tugas kelompok mereka.
Hari ini adalah hari sabtu otomatis besok adalah minggu hari libur sekalian Grizella dan Uri menginap di rumah Queen karena ibunya Queen sedang pergi keluar kota.
Grizella meminta izin pada Zelin untuk mengunjungi Garuda di rumah cowok itu.
"Bunda," panggil Grizella pelan menghampiri Zelin yang berada di dapur.
"Eh, ada apa?" tanya Zelin.
Awalnya Zelin sempat heran tentang hubungan Garuda dan Grizella seminggu ini. Tapi, itu semua ia tepis kala Garuda menghubungi nya bahwa cowok itu tak bisa menjemput Grizella untuk ke sekolah.
Zelin mencuci tangannya hingga bersih lalu mengelapnya dengan tisu. Wanita itu mengelus rambut hitam panjang milik Grizella dengan lembut.
Wanita itu menatap anak satu-satunya yang sudah beranjak remaja tapi sikapnya sudah bisa dianggap dewasa.
Zelin percaya bahwa Grizella anak manjanya yang kini berusia tujuh belas tahun telah menemukan kebahagian barunya bersama tunangannya-Garuda.
Zelin tak pernah mengetahui apa permasalahan Garuda dan Grizella. Selama ini Zelin mengaggap Garuda sebagai anak baik, sopan dan beriman.
Maka dari itu, Zelin dan Ansel memilih Garuda dan menyetujui kesepakatan perjodohan itu dengan Anne dan Gandhi.
Grizella mengulum senyum manisnya. "Aku mau jenguk Garuda boleh nggak, Bun?" tanya Grizella pelan.
Zelin tersenyum lalu mengangguk mengiyakan. "Boleh kok."
"Hm... sekalian nginep di rumah Queen boleh nggak?" Grizella bertanya dengan hati-hati sambil memicingkan matanya takut Zelin akan marah.
"Kalau Bunda sih boleh aja. Tapi, coba tanya Ayah, ya," ucap Zelin.
Grizella mengangguk antusias. "Makasih, Bunda." Grizella memeluk Zelin dari samping dengan erat.
"Sama-sama."
"Ayah kapan pulang, Bun?"
"Ini Ayah udah pulang," ucap Ansel yang tiba di dapur dengan menenteng tas kerja nya.
Grizella berlari memeluk Ansel. "Ayah, capek?" tanya Grizella.
Ansel hanya mengangguk. "Kenapa emangnya?" tanya Ansel mengelus rambut Grizella yang masih dalam pelukannya.
"Mau Griz buatin, teh?" tawar Grizella.
Ansel hanya mengangguk mulai memahami gelapan Grizella yang menginginkan sesuatu. "Boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (END)
Teen Fiction[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat cewek mana saja, bersikap dingin pada orang tertentu termasuk...