GARUDA〰37

75K 6K 425
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
.

〰〰〰


Malam yang begitu sunyi menyapa kehadiran Grizella yang duduk di teras rumahnya. Sambil melipat tangannya Grizella menatap langit yang hitam pekat. 

Teringat kejadian dua hari lalu, seketika rasa khawatir kembali melanda Grizella ketika mengingat Garuda.

Bak ditelan bumi, Garuda dan seluruh geng Porus menghilang dari sekolah. Grizella juga tak tau pasti kemana perginya mereka semua, bahkan satu pun geng aporus tak ada yang tertinggal.

Grizella menggosok-gosokkan tangannya menghangatkan suhu badan yang dingin akibat angin malam yang berhembus mengenai permukaan kulitnya. 

Beralih pada hpnya, Grizella melihat whatsapp Garuda. Di Sana tertera bahwa Garuda terakhir kali aktif pada hari selasa dan sekarang sudah hari kamis.

Tidurpun Grizella tak nyenyak kala mengingat Garuda yang hilang entah kemana, sekarang apakah Anne tahu dimana keberadaan anaknya itu?

Grizella melirik jam yang melilit pergelangan tangannya, sudah pukul 21.19 tak terasa padahal rasanya baru sebentar Grizella duduk disini.

Tak ingin berlama-lama apalagi ditemani sunyi, Grizella memasuki rumahnya dan segara tidur karena besok masih jadwal sekolah.

Grizella duduk ditepi kasur nya seraya kembali mengecek hpnya, masih tidak ada pesan masuk. Oke, sekarang Grizella memilih tidur dari pada memikirkan Garuda yang sama sekali tak memikirkannya. 

Merebahkan dirinya di atas king size sambil berucap "Good night, Garuda. Semoga kamu mimpi indah walaupun di mimpi kamu bukan aku," gumam Grizella.

〰〰〰

Disudut ruangan kumuh dan berdebu, Daffin dan Zayyan tertidur sambil duduk dengan kain tipis sebagai selimutnya. 

Kedua cowok itu kedinginan, wajar saja mereka sedang ada dipertengahan hutan lebih tepatnya di markas lama Bosporus.

Gardha sesekali meringis jika ada hewan kecil penghisap darah itu hinggap ditangan dan di kakinya. Bosan rasanya jika harus tidur disini lagi yang dikatakan jauh dari kata sempurna.

Rumahnya besar tapi, sayang karena tak pernah dirawat. Wajar saja sekarang Porus sudah memiliki markas baru yang berada di ibukota bukan di hutan ini lagi.

Jika dibandingkan dengan rumah masing-masing kebersihan markas ini sebanding dengan kotornya gudang di rumah mereka malahan lebih kotor Ini dari pada gudang rumah.

Namun, apa boleh buat. Mereka semua terpaksa bersembunyi disini untuk menghindari serangan dari geng Damier.

Damier, merupakan geng yang sudah dibentuk sekitar empat tahun lalu. Anggota nya yang sudah mencapai ratusan orang tak terbanding dengan Bosporus yang hanya berjumlah enam puluh orang.

Bukannya takut untuk melawan Damier, tetapi Garuda memilih main aman. Lukanya saja belum sembuh dan selama dua hari ini ia sama sekali belum pulang ke rumah dan meminum obat.

Hpnya ia letakkan entah dimana, diantara mereka semua pun tak diperbolehkan Garuda untuk membawa hp supaya lokasi mereka sekarang tak mudah dilacak.

Grizella, ingin sekali Garuda menelfon gadis itu dan menyatakan yang sebenarnya. Masalah kemarin saja Grizella belum memaafkannya apalagi ditambah masalah kemarin Garuda yang menurunkannya ditengah jalan.

Garuda tak tega sebenarnya menurunkan Grizella ditengah jalan dan membiarkannya pulang dengan berjalan kaki dengan rumah yang masih jauh.

Garuda yang ingin membawa Grizella ke taman untuk menjelaskan semua kesalahan pahaman ini pun gagal. Garuda hanya bisa pasrah dengan segalanya termasuk kejadian yang ditimpa geng Porus.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang