GARUDA〰36

77.9K 5.9K 169
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
〰〰〰


Grizella pulang dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal, gadis itu mendudukkan pantatnya kasar pada sofa ruang tamu sambil melihat tangannya didepan dan mengerucutkan bibirnya kesal.

Hari ini ia bolos karena ulah Garuda, setalah menarik tangan Grizella membawanya entah kemana dengan seenak jidat Garuda menurunkannya ditengah jalan karena cowok itu mengurus gengnya. Memangnya, sepenting apa gengnya hingga dia rela menurunkan Grizella ditepi jalan tanpa rasa kemanusiaannya.

Mau balik ke sekolah sudah telat karena sudah pukul delapan dan pada akhirnya Grizella memilih pulang dan bersiap menjawab semua pertanyaan Zelin nantinya.

Tasnya pun masih disekolah dan itu bisa Grizella urus dengan meminta bantuan Queen maupun Uri nantinya.

Tanpa mengganti seragam yang melekat pada badannya, Grizella mulai rebahan di atas sofa seraya mengambil remote tv yang ada di atas meja.

Melampiaskan kekesalannya pada televisi, Grizella memberikan volume dengan suara keras. Gadis itu mengambil kesal keripik pisang yang ada memasukkan kedalam mulutnya secara kasar hingga bertumpuk.

Zelin yang berada di kamar nya sedang mandi pun mengerutkan kening nya heran mendengar hebohnya suara televisi yang ada pada ruang keluarga.

Setahunya tak ada orang di rumah ini selain dirinya dan Bi Yumi, Zelin pun berpendapat bahwa Bi Yumi tak mungkin menonton tv ruang keluarga karena ia memiliki tv di kamar nya.

Dengan segenap keberanian, dengan handuk yang tergantung di kepala, Zelin datang berjalan mengendap, sebelah tangannya membawa raket nyamuk guna memukul jika orang tersebut adalah maling.

Ruang tamu yang dibatasi lemari itu membuat Zelin semakin waspada dan berhati-hati terlebih mendengar kunyahan suara keripik pisang yang sengaja ia letakkan tadi pagi dimeja.

Zelin memicingkan matanya dan segera memukul orang yang sedang terlentang di sofa tersebut dengan kencang membuat orang tersebut memekik kesakitan hingga Zelin terbelalak melihatnya.

"Bunda, sakit." Grizella mengusap-usap kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Mata Zelin membola sempurna dan segara menghampiri Grizella lalu memeluk dan mengusap kepalanya menenangkan.

"Maafin Bunda, ya? Bunda nggak tahu kalau ini kamu," sesal Zelin mengusap kepala Grizella.

Grizella hanya mengangguk lalu menghapus air matanya yang mengalir begitu saja.

"Kenapa Bunda pukul aku? Bunda udah nggak sayang ya, sama aku?" tanya Grizella sendu.

"Bukan gitu, Bunda pikir kamu maling nggak biasanya ada orang jam segini nonton," ucap Zelin.

"Emang aku keliatan jadi maling gitu?"

Zelin menggeleng cepat. "Enggak, Sayang, lagian kenapa kamu nggak sekolah, ini juga masih pagi pukul setengah sembilan," ucap Zelin melirik jam dinding.

"Aku diturunin Garuda di jalan karena dia ada urusan sama gengnya itu," ucap Grizella kesal.

"Kenapa dia turunin kamu? Kamu udah baikan sama Garuda?" tanya Zelin antusias.

Grizella menggeleng. "Nggak, aku belum baikan sama Garuda dan aku nggak akan mau maafin dia," tekad Grizella.

Zelin menghembuskan nafas lesu, ia pikir Grizella akan memaafkan Garuda dan baikan segera. Zelin harus memberi tahu Anne bahwa mereka belum baikan juga.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang