GARUDA 〰42

70.4K 6.4K 733
                                    

Selamat Membaca❤
.
.
.
.
〰〰〰

Setibanya di rumah Grizella langsung duduk di sofa ruang tamunya, di samping Grizella ada Garuda yang juga duduk disampingnya.

Tak menghiraukan seragam sekolah yang masih melekat pada tubuhnya, Grizella memilih tidur dan menyadarkan kepalanya pada sofa.

"Nanti malam main, yuk," ajak Garuda antusias.

"Aku capek," ujar Grizella.

Ini adalah momen langka dan Grizella malah menolaknya. Kapan lagi Garuda akan mengajaknya keluar seperti yang diimpikan Grizella dulu.

Namun, saat ini Grizella benar-benar letih dengan kegiatannya. Bahkan untuk berjalan ke kamar ya saja ia sangat malas melangkahkan kaki.

Garuda mengubah posisinya menjadi terlentang dan menjadikan paha Grizella sebagai bantal nya serta menenggelamkan wajahnya pada perut Grizella.

Apapun yang dilakukan Garuda, Grizella hanya pasrah dan membiarkan cowok itu melakukan apapun yang ia mau dan inginkan.

Grizella mengelus kepala Garuda secar teratur, melihat Garuda yang tertidur di dekat nya saja sudah membuatnya senang dan dag, dig, dug.

"Kamu masih pusing?" tanya Grizella tak henti mengelus rambut Garuda.

Garuda mengangguk bohong dan semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Grizella.

"Ya udah, aku ambilin obat dulu."

Deg

"Jangan," rengek Garuda.

Mana mungkin ia minum obat, pusing saja tidak. Garuda akan menahan Grizella agar tak pergi darinya sekedar mengambil obat.

"Biar pusing kamu mendingan," ucap Grizella memberi pengertian.

"Udah nggak pusing," jawab Garuda pada akhirnya.

"Beneran?" tanya Grizella tak percaya.

Baru saja cowok itu mengatakan bahwa pusingnya masih ada dan semenit berikutnya ia sudah mengatakan bahwa pusingnya sudah hilang, ajaib.

"Katanya tadi pusing, sekarang udah sembuh. Cepat banget sembuhnya aku curiga kalau kamu bohong."

"Kamu nggak percaya sama aku? ya udah aku ngambek!!" Garuda duduk di sofa dengan membelakangi Grizella.

"Aku bukannya nggak percaya sama kamu, tapi aku aneh aja kenapa pusing kamu cepat hilang," ujar Grizella heran. 

"Karena aku baik."

Grizella menaikkan alisnya mendengar jawaban Garuda yang menurutnya tak masuk akal sama sekali.

"Apa hubungan nya?"

"Orang baik disayang Allah, kalau sakit bakalan di sembuh dalam satu waktu," ujar Garuda bangga.

"Nggak ada hubungannya."

Grizella tertegun mendengar bunyi handphonenya dan berusaha melepaskan tangan Garuda yang kembali melilit pinggangnya.

"Lepas, aku mau angkat telfon dulu."

Dengan kesal Garuda melepaskan tangannya yang ada di pinggang Grizella dengan umpatan kesalnya pada hp Grizella yang sudah menganggu waktu berdua nya.

Grizella mengeluarkan hpnya dari dalam tas dan melihat siapa yang menelponnya. Di sana tertera nama Queen, langsung saja Grizella mengangkatnya dan meletakkan pada telinga.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang