Selamat Membaca❤
.
.
.〰〰〰
Grizella melangkah pelan melewati koridor sekolahnya di pagi ini. Pagi sekali Grizella datang ke sekolah dengan diantar ayahnya tanpa menunggu Uri menjemputnya seperti biasa.
Akhir-akhir ini pun Grizella kurang tidur karena memikirkan keberadaan Garuda yang masih tak ada kabar.
Sesampainya dikelas Grizella memilih duduk di kursinya seraya mengeluarkan buku dari tasnya membaca pelajaran untuk hari ini.
Sambil fokusnya membaca buku Grizella dikagetkan dengan seseorang yang memegang bahunya.
Grizella mendongkrak melihat siapa yang memegang bahunya, gadis itu memaksakan senyumannya kala melihat Azri yang duduk disampingnya.
"Tumben datang pagi," ucap Azri terkekeh.
"Aku udah sering datang pagi kok," balas Grizella mencabik kesal.
"Uri sama Queen mana?"
"Belum dateng," jawab Grizella kembali fokus pada bukunya.
"Terus datang sama siapa?"
"Ayah."
Azri menerawang sebentar sambil mengingat bahwa sebentar lagi akan tahun baru.
"Bentar lagi tahun baru. Nggak kerasa ya," ujar Azri.
Seketika Grizella menghentikan kegiatan bacanya seraya menutup buku dan menatap Azri yang tersenyum menatap ke depan.
"Iya, bentar lagi. Kalau kita udah lulus kamu mau kuliah dimana?" tanya Grizella mental wajah Azri.
Azri menampilkan lesung pipinya dengan menarik sudut bibirnya tertawa. "Nggak tau, karena hidupku penuh dengan pendidikan," ucapnya menertawai diri sendiri.
"Harusnya kamu bangga dong jadi anak berprestasi, kamu juara, juara umum tetap lagi. Dari kelas sepuluh sampai dua belas. Dengan ilmu yang kamu punya kamu bisa masuk universitas yang kamu inginkan."
"Iya, gue pintar. Saking pintarnya gue sampai lupa masa remaja yang udah gue lewatin," sesalnya.
"Azri, masa remaja kamu masih panjang. Semuanya udah kamu punya, kamu pintar dan masa remaja masih bisa kamu nikmatin kok," ujar Grizella mengusap bahu Azri pelan.
Grizella menganggap Azri adalah sahabatnya. Grizella mengenal Azri saat cowok itu mencalonkan diri sebagai ketua osis.
Pada saat kampanye di setiap kelas, Grizella yang sedang membawa air putih minumnya tak sengaja menumpahkannya pada jas khusus kampanye ketua osis yang ia pakai.
Reaksi Azri pun hanya tersenyum dan memaafkan Grizella. Grizella pikir Azri akan marah besar mengingat itu adalah jas penting yang akan ia gunakan selama beberapa hari ke depan selama kampanye nyatanya cowok itu biasa saja.
Sejak saat itu, Grizella mendukung keras Azri menjadi ketua osis dan menjadikan Azri sebagai teman cowok nya atau bisa dikatakan sahabat cowok yang ia punya.
Begitupun sebaliknya, Azri menganggap Grizella adiknya dan ia pun juga tak memiliki perasaan apapun pada Grizella. Setau siswa yang mengenalnya banyak yang mengatakan bahwa ia menyukai Grizella padahal tidak sama sekali.
Azri pun sulit dekat dengan wanita diluar sana, namun semenjak bertemu Grizella ia menjadi dekat dan akrab dengan gadis itu.
Cowok berlesung pipit itu selalu menganggap bahwa Grizella adalah orang pertama yang selalu ia kenal. Gadis yang tak sengaja menumpahkan air putih pada jas kampanyenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (END)
Novela Juvenil[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat cewek mana saja, bersikap dingin pada orang tertentu termasuk...