GARUDA〰08

84K 8K 939
                                    

Selamat Membaca❤

.
.
.
〰〰〰

"Apa mau lo?" Garuda bertanya sinis kepada Agler yang berada didepannya.

"Nggak papa sih, cuma mau main-main aja," jawabnya santai.

"Jangan datang ke markas Porus kalau kalian ingin nyawa selamat." Uzi berucap dengan dingin sambil melipat kedua tangannya.

"Gak takut tuh," balas Drax tak kalah sinis. Memancing emosi saja!

"Aku takut, hyung," ucap Gardha bersembunyi dibelakang Daffin.

Daffin meninju pelan punggung Gardha yang bersembunyi dibelakang nya. "Jangan jadi banci, Akang."

"Gimana nggak jadi banci, orang yang ngomong pada sinis dan dingin semua," ucapnya menatap Garuda, Uzi, Lemuel, Agler, dan terakhir Drax.

"Oke, sekarang izinin gue duduk. Gue nggak bakal ngapa-ngapain kok, lo tenang aja, lo ngga lihat gue cuma bawa mereka," tunjuk Agler pada pasukannya.

Garuda menatap Drax, Deon, Nevan dan empat orang lainnya yang berada dibelakang mereka. Garuda mengangguk menyanggupi permintaan Agler untuk duduk walau diluar markas saja.

"Mau lo sebenarnya apa sih?" Garuda bertanya kali ini tak ada amarah yang terlihat dari wajahnya maupun ucapannya.

Agler melirik Garuda. "Lo udah pikun? Gue udah jawab barusan."

"Jangan ngatain bis gue lo." Marah Gardha, bukan terkesan marah lebih tepatnya seperti lawakan.

Gardika menjitak keras kepala kembaran nya itu. "Bos bodoh, bis itu angkutan umum," ralat Gardika.

"Sakit, Babe," manja Gardha memeluk Gardika.

Zayyan bergidik ngeri melihat Gardha dan Gardika. "Jijik gue, jangan sampai dah apa yang gue pikirin terjadi."

"Homo sesama kembaran itu dosa loh," peringat Deon menunjuk Gardha dan Gardika.

"Heh, ngapain lo ikut-ikutan kagak level kita," ucap Gardha.

"Memang kagak, elo banci gue cowok sejati," ujar Deon bangga.

"Bang, liat tuh dia ngatain kita banci loh," adu Gardha pada Gardika.

"Lo doang kali, bukan Gardika," ralat Lemuel tertawa.

"Jahat..." rajuk Gardha.

Garuda kembali berdeham menormalkan kembali keadaan. "Ngapain lo pindah ke sekolah gue?" tanya Garuda memulai topik.

"Ada urusan sih. Dan ini penting banget menyangkut masa depan gue sih," jawab Agler tersenyum mengingat...

"Maksud lo?" tanya Uzi.

"Maksud? Gue udah jelasin maksud gue itu mau nyamperin masa depan gue. Kalian sama semua ya, sama-sama pikun baru aja gue bilang udah nanya lagi. Emang dasarnya kali ya setiap ngomong sama kalian harus diulang," ledek Agler.

"Enak aja lo, kita semua masih sehat alhamdulillah. Lo kali yang pikun," timpal Daffin tak terima.

"Gue tanya sekali lagi sama lo, Agler. Apa tujuan lo sebenarnya Pindah ke Voctorian?" tanya Garuda kali ini dengan tatapan tajam nya.

"Kenapa lo kepo banget, oke gue kasih tau. Tujuan gue ke Victorian hanya untuk dapetin gadis yang udah ngisi hati gue," jawab Agler mantap.

"Siapa?" tanya mereka semua kecuali Uzi yang hanya menaikkan sebelah alisnya.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang