GARUDA〰17

78.5K 7.3K 653
                                    

Selamat Membaca😘
.
.
.
.

〰〰〰

"EKHM..."

BUGH

"Awh!!"

"AZRI!!" Grizella memekik kaget mendapati Garuda yang memukul keras di bagian wajah Azri sehingga menimbulkan kemerahan di wajah Azri.

"Garuda, kamu apa-apaan sih? Kasihan Azri."

BUGH.... BUGH... BUGH

Pukulan bertubi-tubi Garuda layangkan untuk Azri. Azri yang tak bisa membalas karena pukulan Garuda yang terlalu brutal hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi padanya.

Lagipula Azri bukan tergolong cowok yang bisa bela diri. Azri hanya bisa dalam adu otak tapi bukan masalah adu fisik. Mungkin ia hanya ditakdirkan diam jika seperti ini.

"AZRI!! GARUDA BERHENTI!!" Grizella berteriak kencang.

Garuda menghentikan tinjauannya pada wajah, perut, kaki serta rahangnya. Garuda menampilkan smirk kemenangannya melihat wajah tak berdaya milik Azri.

Cowok itu bangga akan karyanya yang telah membuat Azri kapok akan akibat yang telah Azri perbuat. Setelah ini, Garuda akan memberi Grizella pelajaran karena berani melawan aturannya.

"Azri, kamu nggak papa?" tanya Grizella memegang wajah Azri yang sudah terlihat ungu ke hitam-hitaman.

"Aws.. sakit, Griz." Azri menahan sakitnya kala Grizella menekan wajahnya terlalu kuat.

"Azri, aku bawa kamu ke rumah sakit, ya." Grizella berusaha membawa Azri bangkit dari agar berdiri.

Tiba-tiba tangan Grizella ada yang menarik dari belakang. Sebisa mungkin Grizella tak melihat kearah belakang karena fokusnya hanya Azri dan keselamatan Azri yang sudah tak berdaya.

"Ayo!!" Garuda menarik tangan Grizella agar mengikutinya.

Grizella berontak keras dan berusaha menghempaskan tangan kekar dan besar milik Garuda. Tetap saja tak bisa, mana mungkin Grizella bisa berontak sedangkan tangannya hanya kecil dan bila dibandingkan tangan Garuda bisa berkali kali lipat tangannya.

"Lepasin!!" ronta Grizella.

"Ikut gue!"

"Nggak lepasin, ih." Grizella menginjak kaki Garuda dengan keras karena cowok itu hanya memakai sandal.

Garuda mengeram kesal, Grizella lepas dari jangkauannya. Garuda memandang Grizella yang kembali pada Azri.

"Azri, bangun. Daffin bantuin aku bawa Azri." Grizella memohon pada Daffin yang menatapnya iba sedari tadi, tapi selalu ia tahan karena Garuda menatapnya tajam.

"Daffin bantuin aku, aku nggak bisa bawa Azri. Kalau Azri mati aku penyebabnya hiks... hiks... Daffin bantuin aku takut." Grizella mulai terisak meminta pada Daffin yang sama sekali tak berkutik.

Grizella takut jika terjadi apa-apa pada Azri, ia adalah penyebab dari semuanya. Grizella tak bisa menahan air matanya iba melihat Azri yang benar-benar tak berdaya lagi.

Daffin yang iba melihat Grizella menangis pun dengan iba menolongnya. Cowok itu tak memikirkan kemarahan Garuda lagi. Yang terpenting sekarang hanyalah keselamatan Azri. Masalah Garuda bisa diatasi belakangan.

Uzi yang diam menyaksikan itu pun, akhirnya ikut membantu Daffin mengangkat Azri. Daffin dan Uzi membopong tubuh yang tak terlalu besar dan kekar milik Azri menuju mobilnya.

GARUDA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang