Happy reading all❤
〰〰〰
Matahari pagi bersinar, menampakkan wujudnya dalam bentuk sinar yang menerangi bumi, memberikan ketenangan untuk makhluk hidup memulai kehidupan baru.
Grizella, gadis itu terbangun dari tidur nya dengan keadaan kacau. Dibawah matanya terdapat kantung hitam, rambut yang sangat acak-acakkan serta dengan mata yang sembab akibat menangis semalaman.
Setelah ditinggalkan Garuda dibawah pohon tadi malam, Grizella ikut menyusul Garuda kedalam rumahnya tempat pertunangan mereka dilaksanakan tadi malam.
Flashback
Setelah sampai ditempat orang tuanya berkumpul, Grizella duduk ditempat semula, didepannya ada Garuda yang sepeti acuh seolah tak terjadi apa-apa.
Anne, mama dari Garuda menatap heran kepada anaknya dan calon menantunya itu. Tadinya mereka keluar bersama dan masuknya hanya tinggal Garuda batin Anne heran.
"Kalian kok nggak barengan?" tanya Anne menatap Garuda dan Grizella bergantian.
"Tadi itu.... eum, aku diluar tadi liat bintang dulu," alibi Grizella.
"Yakin?" Anne menatap tak percaya kearah mereka.
"Betul pasti, Ne. Grizella suka sama bintang, tiap malam pasti liat bintang," seru Zelin yang datang dari arah dapur.
Grizella memang menyukai bintang sejak kecil. Karena menurutnya bintang bisa menolong masalah yang ia punya walaupun sebelumnya ia tak pernah mempunyai masalah.
Garuda hanya diam, merasa jengah dengan drama yang dibuat Grizella. Apa salahnya bilang kalau Garuda meninggalkannya. Tapi, tak semudah itu!!
Grizella menatap kearah Garuda yang acuh dan asik dengan dunianya sendiri seolah hanya ada dia yang ada di ruangan ini. Garuda melirik kearah Grizella, menatap tajam gadis itu membuat nyali Grizella menciut lalu gadis itu menunduk takut.
"Oh iya, besok kalian berangkatnya barengan biar tambah... gimana gitu," goda Anne.
Grizella hanya tersenyum tipis, kembali melirik kearah Garuda yang hanya menganggukkan kepala, Grizella sempat terkejut atas apa yang dilakukan Garuda bahwa dia menyetujui untuk pergi ke sekolah bersama.
Flashback end
Grizella tengah bersiap pergi ke sekolah. Berjalan dengan lunglai, tungkainya terasa berat hanya untuk berjalan ke kamar mandi.
Setelah bersiap, Grizella turun kelantai bawah tepatnya meja makan untuk sarapan pagi sebelum ke sekolah.
Ia sempat terkejut melihat kehadiran Garuda yang tengah duduk santai sambil mengobrol dengan ayahnya di meja makan.
Dengan keberanian penuh, Grizella melangkah menuju meja makan memberi sapaan pagi yang biasa ia lakukan setiap pagi yakni mencium pipi ayah dan bundanya sambil mengucapkan selamat pagi.
"Pagi Bun, Yah..." sapa Grizella mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi Garuda," sapa Grizella kikuk.
Garuda hanya bergumam kecil melirik Grizella yang tersenyum bahagia.
"Ayo sarapan, nanti kalian telat loh!" ajak Zelin, mereka pun mulai memakan sarapan masing-masing, terlebih lagi sekarang yang mengambilkan Garuda sarapan adalah Grizella karena paksaan bundanya "Hitung-hitung latihan jadi istri."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (END)
Teen Fiction[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat cewek mana saja, bersikap dingin pada orang tertentu termasuk...