Selamat Membaca❤
.
.
.
.
〰〰〰
"Pagi," sapa Garuda tersenyum semringah menatap Grizella yang memicingkan mata.Kebiasaan lama datang kembali, Grizella kembali membuatkan Garuda sarapan pagi seperti sedia kala. Mata Grizella menyipit kala melihat Garuda yang duduk tersenyum di atas motornya.
Grizella mendekati Garuda dan reaksi cowok ia langsung mengacak rambut Grizella gemas.
"Kenapa?" tanya Garuda melihat Grizella yang mengerucutkan bibirnya.
"Ini masih pagi dan kamu udah acak aja rambut aku," jawab Grizella kesal.
"Maaf," ujar Garuda mencubit pipi Grizella.
"Aku buatin bekal buat kamu, kaya biasa," ucap Grizella menyerahkan bekal yang ia buat.
"Nanti aja, di kantin. Sekalian suapin," bisik Garuda terkekeh melihat ekspresi Grizella yang tak biasa.
Grizella menyimpan kotak bekal tersebut kedalam tasnya. Gadis itu tersenyum senang melihat perubahan sikap Garuda.
Harapan Grizella kedepannya semoga Garuda akan tetap seperti ini, serta sikapnya yang seperti ini bukan hanya sementara yang akan membuat hatinya sakit nanti.
Cinta Garuda kepada Grizella pun bukan hanya sekedar di mulut saja. Rasa cintanya pada Grizella akan tetap seperti ini karena gadis itu sudah mengambil hatinya sepenuhnya tanpa tersisa sedikit pun.
Dalam hati Garuda akan tertulis nama Grizella selamanya sampai ajal menjemput mereka dan Garuda berjanji akan itu.
Rasa cemburunya pun sangat berlebihan terhadap lelaki yang berani mendekati gadis nya. Apalagi melihat kebersamaan Grizella bersama Agler maupun Azri membuat kepalanya serasa mau pecah.
Sekilas Garuda memang terlihat biasa saja melihat kebersamaan Grizella bersama Agler ataupun Azri tapi, hatinya berdegup kencang dan tangannya mengepal begitu saja tanpa ada instruksi.
Kini Garuda sudah mendapatkan Grizella kembali, Garuda juga akan mematahkan tulang seseorang jika ada yang berani mendekati gadisnya.
Dan sekarang Grizella sudah bersamanya, dihatinya cuma ada Grizella dan sekarang Garuda hanya tinggal menjaga Grizella untuk selamanya.
"Jalan sekarang?" Grizella hanya mengangguk.
Garuda menyerahkan jaket yang biasa ia pinjamkan pada Grizella untuk menutupi paha gadis itu.
Grizella menaiki motor Garuda masih dengan tak memegang badan cowok itu seujung kuku pun karena masih takut juka Harus marah.
"Ekhm.." Deham Zelin bersama Ansel.
Grizella menggaruk kepalanya gatal sekaligus malu. Grizella yakin bahwa nanti Zelin dan Ansel akan menggodanya habis-habisan.
"Udah baikan nih, ya," ujar Zelin.
"Udah dong, Bun," jawab Garuda tersenyum.
"Gitu dong, jangan marahan lagi kalau ada masalah selesaikan secara baik-baik!" lesan Ansel yang di angguki mengerti oleh Garuda.
"Kita pergi dulu, Yah, Bun." Garuda menyalami Ansel dan Zelin bergantian.
"Yang udah baikan, nggak galau lagi dong," goda Zelin pada anaknya itu.
"Bunda," tegur Grizella kesal.
"Kita berangkat dulu, assalamualaikum," pamit Garuda.
"Wa' alaikum salam. Hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (END)
Teen Fiction[ BELUM REVISI DAN BANYAK TYPO ] MASIH BERLANJUT UPDATE!! TUNGGUIN, YA. Garuda Wisnu Victorian, bukan spesies burung bukan juga lambang negara. Cowok dengan sejuta pesona mampu memikat cewek mana saja, bersikap dingin pada orang tertentu termasuk...