Part 48

97 10 13
                                    

Sore itu Min Hee melihat Jung Kook pulang lebih dulu, sendirian dengan wajah yang terus ditekuk, sepertinya laki-laki itu sedang menghindarinya sekarang. Jung Kook telah membiarkan dirinya terperangkap dalam kepungan rasa bersalah yang tidak tahu kapan akan enyah sebagai hukuman. 

Hye Ra berkata di sampingnya. "Aku akan mencoba bicara padanya," ucapnya sembari bangkit dari tempat duduk. Gadis itu menggendong tas sekolahnya dan hendak berjalan pergi, tetapi sebelum itu terjadi, dengan sigap Min Hee meraih pergelangan gadis itu dan mencegahnya.

"Jangan terlalu membelaku di depannya, Hye Ra-ya!" pintanya dengan lembut.

Hye Ra menatapnya dengan tajam, seolah-olah sedang menusuknya lewat sorotan mata itu. "Meskipun aku sangat ingin membelamu, Min Hee-ya, untuk kali ini aku tidak bisa. Kau kan yang salah di sini," kata Hye Ra terdengar sangat dingin.

Min Hee tidak bertanya kenapa Hye Ra berbicara begitu padanya, ia sudah tahu penyebabnya. Gadis di hadapannya itu juga sedang merasakan kekecewaan terhadapnya, karena dirinya terus mengundur waktu untuk memberi tahu Jung Kook sampai Jung Kook terlanjur mengetahuinya dengan cara yang lebih menyakitkan seperti ini.

Min Hee menerima acuh temannya itu dengan tegar. "Dan... jangan terlalu memaksanya untuk mengerti!" Min Hee yakin Jung Kook masih terguncang saat ini. Ia rasa laki-laki itu butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.

"Kau tidak perlu khawatir," kata Hye Ra. "Bagaimana bisa aku membuat orang lain mengerti di saat aku saja tidak mengerti?" Hye Ra melepaskan genggaman Min Hee di tangannya. Air muka gadis itu tampak masih tidak tenang saat menatapnya.

Meski begitu Min Hee mencoba untuk tetap tersenyum. "Baiklah."

Hye Ra menghela napas berat setelahnya. "Aku akan menghubungimu nanti," katanya. Secercah harapan menyingsing di belakang kalimat tersebut, Min Hee tersenyum menyambutnya, pun Hye Ra yang membalas dengan senyum tipis. "Aku pergi sekarang," ucapnya kemudian pergi.

Walaupun Min Hee sempat tertohok dengan perlakuan dingin Hye Ra, tetapi ia mengerti bahwa ini juga sulit untuk gadis itu yang ada di tengah-tengah pertemanan antara dirinya dan Jung Kook.

Ia tidak tahu bagaimana jadinya jika tidak ada Hye Ra yang membantu, padahal dirinya tidak pantas mendapat perlakuan semacam itu dalam kasus ini. Hye Ra memerankan peran yang amat besar sampai ucapan terima kasih saja tidak cukup.

Sebuah panggilan menghentikan lamunannya itu. "Min Hee-ya." Min Hee mendongakkan kepala dan melihat ke arah sumber suara. Di sana ia menemukan tiga orang yang sedang memandang ke arahnya dengan penuh harap; Won Woo, Min Gyu dan Ji Young yang menggantikan sosok Hye Ra yang baru saja menghilang di tempat yang sama. Ia pun menggendong tas sekolahnya dan menghampiri ketiga orang itu yang ada di bingkai pintu.

"Kau sendiri?" tanya Min Gyu, yang sepertinya sedang mencari sosok Jung Kook atau Hye Ra, atau keduanya di balik punggung Min Hee.

"Mereka sudah pergi lebih dulu," jawabnya tidak bersemangat.

"Kalau begitu, pulanglah bersama kami!" Won Woo menatapnya dengan lembut. Tatapan seorang pembunuh yang sempat dilihatnya siang tadi sudah hilang dari wajah laki-laki itu, hanya tatapan manis dari seorang pacar yang tersisa.

Min Gyu bersuara di sampingnya. "Aku akan pulang bersama Ji Young," katanya memberi tahu. "Aku tahu kalian pasti butuh waktu untuk bicara berdua. Dan... karena ini sudah terlanjur terjadi, ini mungkin akan semakin sulit ke depannya. Aku juga tidak bisa membantu banyak. Tapi jika kalian butuh sesuatu, kalian bisa menghubungiku." Min Gyu pun mengajak gadis berkacamata di sebelahnya pergi.

Min Hee melepas kepergian Min Gyu dan Ji Young cukup lama, sampai mereka menghilang di telan anak tangga. Kegaduhan sekolah di siang hari menciptakan suasana kontras saat menghadapi petang, sepi dan senyap.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang