Part 56

101 8 6
                                    

Dalam beberapa aspek, dicintai memang pekerjaan yang lebih mudah dibanding pekerjaan lainnya, tidak ada tuntutan, tidak ada konsekuensi, juga tidak ada pertanggungjawaban. Hal yang perlu dilakukan adalah tetap menjadi diri sendiri dan semua akan baik-baik saja. Tapi sayangnya, semua itu sama sekali tidak mudah bagi seorang Cha Min Hee.

Saat ini Min Hee sedang mengumpulkan alasan kenapa dirinya pantas dicintai dengan tulus oleh dua orang sekaligus, terlebih kedua orang itu adalah Won Woo dan Jung Kook. Ia harus menemukan alasan sebanyak mungkin untuk bisa melanjutkan aktivitas sehari-harinya, jika tidak, ia tidak yakin bagaiamana caranya untuk melepaskan diri dari kekangan perasaan pesimis dan rasa bersalah yang terus berkelanjutan.

Dari sudut pandangnya, Min Hee merasa dirinya hanya seorang pemeran utama wanita yang tidak bahagia. Tapi setiap orang adalah pemeran utama dalam hidup mereka. Ia tidak mengerti, kenapa begitu sulit untuk mencintai dirinya sendiri dibanding mencintai orang lain.

Min Hee yang sedang krisis kepercayaan diri, memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan orang yang mencintainya. Ia pikir hanya dengan begitu, ia bisa mudah untuk memahami sudut pandang mereka. Maka dari itu, ketika Won Woo mengajaknya pergi, ia langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang.

Min Hee berpamitan pada orang tuanya sebelum pergi. Saat ditanya akan pergi kemana dan dengan siapa, ia menjawab akan pergi jalan-jalan dengan temannya. Sejauh ini, ia masih belum bercerita mengenai Won Woo pada orang tuanya. Bukan apa-apa, ia hanya belum menemukan waktu santai untuk bercerita hal serius ini. Tapi ia berencana untuk memberi tahu mereka cepat atau lambat.

Min Hee naik taxi menuju 33 Dongmak-ro 3-gil Mapo-gu seperti lokasi yang diberikan Won Woo. Saat tiba di sana, ia menemukan pacarnya yang sudah menunggu di samping jalan. "Apa kau sudah lama menunggu?" tanya Min Hee setelah turun dari mobil taxi, cemas jika kedatangannya memakan waktu yang terlalu lama.

Won Woo menggelengkan kepala. "Aku juga baru sampai," jawabnya sambil tersenyum tipis. Laki-laki itu tiba-tiba meraih tangan Min Hee dengan begitu alami, tidak ada kegugupan, tidak ada kecanggungan, ataupun semacamnya, seolah tangan mereka sudah lama saling mengenal.

"Tanganku basah." Min Hee menarik tangannya kembali. Telapaknya hampir selalu lembap sepanjang hari, dan di beberapa waktu yang tidak menentu, telapaknya benar-benar menjadi sangat basah, seperti sekarang ini.

Won Woo meraihnya lagi dengan sigap. "Tidak apa-apa," katanya, sama sekali tidak masalah.

Min Hee tidak bisa untuk tidak tersenyum. Otaknya jelas-jelas melarang bibirnya untuk membuat kurva konyol di depan orang yang disukainya, tapi usahanya gagal, karena sekarang senyuman sudah terlanjur terlukis di wajahnya. "Kita mau kemana?" Ia bertanya di samping Won Woo dengan penuh rasa ingin tahu.

"Kau akan segera tahu," jawab Won Woo dengan aksen misteriusnya. "Aku tidak tahu kau akan suka atau tidak, tapi aku pernah ke tempat ini beberapa kali dan aku menyukainya," tambah laki-laki itu.

Biasanya, seorang laki-laki yang sopan akan bertanya pada wanitanya, kemana ia ingin pergi, dan si wanita akan memilih tempat yang ingin dikunjunginya sesuka hati. Tapi berbeda dengan Won Woo. Laki-laki itu menentukan sendiri tempat kencan mereka dengan rahasia. Dan bukannya Min Hee menyukai kelancangan semacam ini, tapi melihat Won Woo yang menuntunnya dengan penuh percaya diri membuat hatinya bergetar karena dihujani harapan.

Ia memang ingin segera tahu tempat yang dimaksudkan Won Woo. Tapi anehnya, ia juga menikmati setiap letupan rasa ingin tahu yang memenuhi dadanya. Ia bermonolog dalam hati , yakin bahwa hanya Won Woo yang mampu membuatnya seperti ini.

"Kenapa kau menyukai tempatnya?" tanya Min Hee, meminta secuil petunjuk untuk mengobati rasa penasarannya yang meradang. "Memangnya ada apa di sana?" tanyanya lagi.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang