Part 18

119 9 5
                                    

Min Hee berusaha bersikap biasa saja saat duduk di depan Min Gyu dan Won Woo yang sedang menyantap makan siang mereka sambil mengobrol, tapi Min Gyu berhasil menemukan celah ganjil pada air muka temannya itu. "Kau kenapa?" tanya Min Gyu bingung.

"Memangnya aku kenapa?" Min Hee mencoba menghindari kontak mata dengan Min Gyu. Ia mengambil sendok dan mencelupkannya pada mangkuk bersisi nasi yang sudah dicampur dengan kare, kemudian mengambil suapan ke mulutnya.

"Kau terlihat pucat hari ini. Apa kau sakit?" tanya Min Gyu dengan nada cemas.

"Aku hanya kurang istirahat akhir-akhir ini, tapi tidak apa-apa." Min Hee meyakinkan Min Gyu bahwa kesehatannya benar-benar tidak ada masalah sedikit pun. Ia juga rajin mengkonsumsi vitamin dan tidak pernah melewatkan jam makan. "Aku merasa lelah, tapi setiap orang juga begitu. Ini hal biasa."

Suara bas Won Woo tiba-tiba menyalip kalimatnya dan sempat membuat jantung Min Hee berdegup keras sekali. "Kau adalah orang yang sebentar lagi mengikuti olimpiade. Jangan sampai persiapanmu mengganggu hasilnya!"

Alih-alih merasa diberi perhatian, Min Hee merasa tersinggung dengan perkataan Won Woo tersebut. "Tenang saja! Itu tidak akan terjadi," ucapnya agak sinis. Namun setelah mengatakannya, ia yang semula pikir bahwa itu akan membuatnya merasa menang malah membuatnya semakin buruk saja.

Ia seharusnya tidak perlu bersusah payah menanggapi nasihat Won Woo yang sebenarnya memiliki tujuan baik. Tapi kondisi dan suasana hatinya sekarang sedang kacau, dan ia tidak bisa mengendalikannya. "Aku mengerti. Aku akan lebih memperhatikan kesehatanku. Terima kasih sudah mengingatkanku."

Min Hee merutuk dalam hati, kenapa ia menjadi sangat sensitif sekali hari ini. Ia pun mengusap tengkuknya untuk menenangkan saraf-sarafnya yang tegang. Sejujurnya, ia tahu bahwa ini adalah efek dari kurang tidur semalam.

Min Gyu mengalihkan topik pembicaraan yang sempat jadi kikuk dengan cara melayangkan pertanyaan mengenai Hye Ra. "Apa Hye Ra yang memilih untuk duduk di sana?" tanyanya.

"Aku yang menyuruhnya," jawab Min Hee. "Tapi sebenarnya Hye Ra akan tetap duduk di sana meski tidak kusuruh. Aku melihat dia kebingungan saat harus memilih untuk duduk di sana atau di sini."

Min Gyu tersenyum tipis. "Dulu... sulit sekali bisa melihat mereka bisa duduk manis tanpa bertengkar. Sepertinya keadaan sudah berubah."

Min Hee mengangguk kecil, membenarkan penuturan Min Gyu barusan. "Hye Ra benar-benar luar biasa, dia mungkin satu-satunya orang yang tidak berubah di sini. Dia akan selalu membuat kita sadar bahwa kita selalu punya rumah untuk kembali."

Min Hee memperhatikan Min Gyu yang terlihat sedang melamunkan sesuatu. "Kau... harus memperlakukan Hye Ra dengan baik," katanya dengan nada mengancam. "Aku dengar kau marah padanya karena dia merusak kameramu. Kekanakan sekali!"

Min Gyu mengerutkan kening sedikit bingung, seakan baru pertama kali mendengar cerita itu. "Dia bilang begitu?"

Min Hee menatap dengan wajah penuh rasa ingin tahu. "Jadi bukan karena itu?" Ia menebak.

"A-aku tidak marah padanya, dia tiba-tiba pergi begitu saja."

"Won Woo bilang Hye Ra menangis waktu itu." Karena perkataannya barusan, Min Gyu langsung melirik Won Woo yang ada di sebelahnya.

Min Hee mengingatkan. "Kau harus selalu baik padanya, meskipun terkadang..." Ia melirik sosok yang dimaksud dari kejauhan. "Hye Ra terlalu keras pada dirinya sendiri."

Baginya, Min Gyu dan Hye Ra adalah kombinasi yang sempurna. Mereka saling melengkapi karena memiliki kepribadian yang berlawanan. Hanya saja, sepertinya keduanya masih belum menyadari hal itu.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang