Part 5

241 31 6
                                    

Bel sekolah bernyanyi di setiap penjuru ruang kelas, membangunkan anak-anak yang sedang tidur di kelas. Guru Im yang baru saja mengajar mengakhiri tatap muka hari itu dengan anak-anak kelas 2-1.

Setelah tanda itu tidak terdengar lagi, satu per satu penghuni kelas 2-1 meninggalkan ruang kelas bagai semut berbaris, kebanyakan pergi menuju kantin untuk mengisi perut lapar mereka, sebagiannya lagi memilih untuk bermain sepak bola di lapangan.

Min Hee dan Hye Ra keluar dari kelas beriringan. “Mau kemana?” tanya Hye Ra saat menyadari bahwa mereka berjalan ke arah yang berbeda.

“Ke perpustakaan,” jawab Min Hee enteng, seolah jawabannya sudah pasti. "Ada beberapa hal yang harus kupelajari."

“Tapi Min Gyu sudah menunggu kita di kantin,” kata Hye Ra memberi tahu, tampak tidak setuju dengan rencana Min Hee tersebut. "Kau sudah cukup belajar di kelas. Kau tidak bisa belajar terus-menerus," tambahnya.

Min Hee menebak jika Won Woo bisa saja sedang bersama Min Gyu di kantin. Untuk saat ini, ia masih belum siap memperlihatkan wajahnya lagi di depan Won Woo, mengingat pertemuan pertama dan kedua mereka benar-benar memalukan baginya.

“Tidak. Aku harus pergi ke perpustakaan.” Min Hee menimpali setelah menggantung responsnya cukup lama.

"Tidak." Hye Ra tidak setuju sama sekali. "Kau tidak harus pergi ke perpustakaan, setidaknya untuk sekarang," katanya terdengar mutlak.

Min Hee pun berkata pelan. "Aku sedang menghindari seseorang yang mungkin saat ini sedang ada di kantin," akunya. "Dan... belikan aku roti dan susu pisang jika kau kembali ke kelas!" pintanya kemudian. Ia pun mengambil langkah menuju perpustakaan, bermaksud mempersiapkan materi untuk seleksi antar kelas dan menjadi perwakilan sekolah di olimpiade nanti.

Min Hee memasuki ruang senyap penuh buku itu lalu berjalan mendekati petugas perpustakan yang sedang berkutat di depan layar monitor. “Kau juga hendak menanyakan buku yang direkomendasikan Im Seonsaeng, kan?” tanya petugas perpustakan itu agak bosan. Petugas wanita berkacamata bulat itu bahkan sama sekali tidak mendongakkan kepalanya untuk melihat Min Hee.

“Iya,” jawab Min Hee agak kaku.

“Bukunya ada di rak nomor 500.17, tapi hanya tinggal satu,” kata petugas perpustakaan itu bukan padanya, tapi pada seorang murid laki-laki yang terhalang oleh tumpukan buku di meja petugas.

Min Hee menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah mendahuluinya tersebut dan mengikuti arah pandang petugas itu yang ternyata sedang melihat ke arah Won Woo. Ia benar-benar terkejut mendapati orang yang sedang dihindarinya itu ada di depan matanya, bukan di tempat dugaannya.

Won Woo menoleh padanya. “Ingin meminjamnya bersama?” Laki-laki itu menawarkan diri dengan nada suara tanpa beban sama sekali.

Min Hee tidak mengerti bagaimana bisa Won Woo sangat tidak peka pada perasaannya yang kacau balau karena pertemuan mereka. Ia sudah cukup kesulitan menghindar, tapi Won Woo sama sekali tidak membantu. Laki-laki itu malah berkeliaran dengan bebas di sekolah tanpa memedulikan perasaannya sama sekali, pikir Min Hee.

"Min Hee-ya." Panggilan itu menusuk dadanya yang bergetar hebat karena pandangan Won Woo yang penuh selisik. "Kau juga mau pinjam buku itu, kan?" tanya laki-laki itu lagi.

Setelah Min Hee berhasil menguasai  dirinya kembali, satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanya lah menyapa laki-laki itu dengan canggung. "Oh, Won Woo-ya." Ia pura-pura menyambut pertemuan mereka senormal mungkin, padahal ia bisa mendengar sendiri suaranya nyaris hilang. Ia berdeham sekali sebelum berkata lagi. “Tidak perlu. Kau saja yang meminjamnya.” Ia pun menolak tawaran tersebut baik-baik.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang