Part 20

111 8 1
                                    

Min Hee membuka matanya perlahan dan mendapati ruangan yang kosong. Kepalanya masih pusing, tapi sepertinya ini efek dari bangun tidur alih-alih karena masih sakit. Ia bangkit dan duduk di samping ranjang sambil mengumpulkan kesadaran. Jam berapa sekarang? Ia menyibakkan lengan seragamnya untuk mencari tahu. Jarum pendek menunjuk angka lima lebih sedikit, karena ini tidak mungkin jam lima pagi, pastinya ini jam lima sore, waktunya untuk pulang sekolah.

Tepat pada saat itu seseorang membuka ruangan UKS dari luar, Min Hee menoleh untuk mencari tahu siapa yang hendak masuk. Ia menemukan wajah Hye Ra yang pertama kali muncul, kemudian disusul oleh Jung Kook.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Hye Ra sambil berjalan mendekat.

"Lebih baik." Min Hee menjawab dengan tangan yang refleks menyelusup ke leher belakang karena merasa canggung dengan keberadaan Jung Kook, tapi tidak ingin mengabaikan pertanyaan Hye Ra.

"O iya. Ini!" Hye Ra memberikan tas merah muda miliknya yang tertinggal di dalam kelas.

"Terima kasih," ucap Min Hee. Ia hendak meraih tas itu dengan tangannya, tapi ia kalah cepat dengan gerakan tangan Jung Kook yang berdiri di samping Hye Ra. "Biar aku saja!" kata laki-laki itu riang.

Min Hee mendesah dalam hati. Ia mengerti bahwa Jung Kook hanya sekadar ingin meringankan bebannya, tapi jika ia boleh jujur, ia tidak ingin Jung Kook melakukan hal itu.

"Biar aku..." Min Hee hendak mengambil alih tasnya, tapi Jung Kook menjauhkan tas itu dari jangkauannya. Ia pun hanya bisa menyerah. Jung Kook selalu seperti ini, keras kepala. Tidak berubah sedikit pun.

Dulu... mungkin sikap keras kepala Jung Kook ini adalah salah satu alasan yang membuatnya jatuh cinta, karena meskipun keras kepala, Jung Kook selalu membuatnya merasa dicintai dan diinginkan.

Sekarang... ia membenci apapun yang Jung Kook lakukan untuknya. "Berikan tasku!" Min Hee meminta tas itu untuk dikembalikan. Suaranya terdengar serius dan tegas.

Hye Ra menyenggol lengan Jung Kook dengan hati-hati, tapi Min Hee bisa melihatnya dengan amat jelas. Akhirnya Jung Kook pun memberikan tas itu dengan terpaksa.

Min Hee tidak bisa menerima kebaikan Jung Kook karena ia berencana untuk melepaskan Jung Kook. Ia tidak ingin lagi berharap lewat semua perlakuan manis Jung Kook. Baginya, semua sudah berakhir sejak dua tahun lalu.

Hye Ra berdeham dengan canggung dan mengalihkan perhatian dengan suaranya. "Sebaiknya kita pulang saja sekarang." Gadis itu menoleh pada Min Hee. "Apa kau bisa berjalan sendiri?" tanyanya.

Min Hee mengangguk. Kemudian ia bersiap-siap untuk pulang, dibantu dengan Hye Ra yang merapikan seprai tempat tidur. "Mau kupanggilkan taxi saja?" tanya Hye Ra.

"Tidak perlu." Min Hee menggeleng.

Setelah selesai beres-beres, mereka pun keluar meninggalkan ruangan itu. Namun ternyata sudah ada Min Gyu dan Won Woo yang hendak mengetuk pintu ruangan. Semua tampak terkejut satu sama lain, tapi Min Hee segera mencairkan suasana. "Er... Min Gyu-ya, sepertinya aku tidak jadi ikut denganmu hari ini. Aku akan langsung pulang saja." Min Hee sedang membahas ajakan Min Gyu saat di kantin tadi, dan tampaknya Min Gyu langsung mengerti.

Laki-laki jangkung itu tersenyum seolah sedang memamerkan gigi gingsulnya yang menawan. "Aku tahu. Rencananya sudah dibatalkan. Kita bisa pergi setelah kau sembuh."

"Pergi kemana?" tanya Hye Ra keheranan.

"Min Gyu mengajak kita pergi makan-makan, dia yang traktir." Min Hee mencoba menjelaskan.

"Kita?" Hye Ra terlihat mengerutkan kening meski keningnya itu tertutup oleh poninya.

"Aku tidak sempat memberi tahumu." Mendengar hal itu, Hye Ra hanya bisa meng-oh saja. "Tapi kalian bisa pergi jika kalian mau. Aku tidak apa-apa."

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang