Part 13

164 18 0
                                    

Sepeninggal Min Hee, Hye Ra merasa lega karena bisa menghindari interogasi gadis itu. Tapi perasaannya tidak bisa disebut baik sepenuhnya, karena nyatanya pertemuan singkat dengan Min Gyu barusan menyisakan perasaan memilukan yang menemani kesendiriannya saat ini. Jujur saja, sebenarnya ia takut hubungannya dengan Min Gyu akan terus berlanjut seperti ini.

“Hye Ra-ya.” Tiba-tiba sebuah suara dari orang yang tidak terduga menarik jiwa Hye Ra yang sempat hilang dan larut dalam pikirannya sendiri. Ia lalu menoleh ke arah sumber suara, dan matanya menemukan sosok yang dikenalnya sebagai pacarnya.

“Tae Hyung Seonbae.” Hye Ra membelalakan matanya, dan seketika kepanikan mendominasi perasaannya.

“Apa ada masalah?” Suara berat Tae Hyung semakin terdengar jelas di gendang telinganya seiring langkah laki-laki itu yang semakin mendekat.

“Kau baik-baik saja?” Tae Hyung memastikan sekali lagi begitu laki-laki itu berhasil mendekat pada Hye Ra sambil penuh selidik. “Kau boleh cerita padaku kalau punya masalah,” lanjut Tae Hyung.

Hye Ra berusaha memberi senyum untuk menghargai niat baik Tae Hyung, tapi tidak untuk bercerita. Kemudian laki-laki itu mengelus puncak kepalanya penuh perhatian.

“Maaf ya, akhir-akhir ini aku sibuk sekali untuk ujian masuk perguruan tinggi nanti. Jadi aku tidak bisa meluangkan waktu untukmu,” katanya penuh penyesalan.

Hye Ra menatap Tae Hyung lekat-lekat. Laki-laki asing di hadapannya, kenapa terlihat begitu menyayanginya. Hubungan mereka seolah-olah sudah memakan waktu tahunan, padahal itu tidak benar sama sekali. “Seonbae,” panggil Hye Ra. “Kenapa kau mengajakku pacaran?” tanyanya heran.

“Tentu saja karena aku menyukaimu,” jawab Tae Hyung. Dari cara Tae Hyung bicara, sepertinya laki-laki itu tidak menyadari bahwa jawabannya mengandung keanehan.

“Kenapa? Dan bagaimana?” tanya Hye Ra lagi. “Kita kan belum lama kenal.”

“Kau pikir butuh berapa lama seseorang jatuh cinta? Satu tahun? Dua?” Tae Hyung membalas.

Hye Ra tertegun, merasakan kehadiran paradoks di tengah-tengah mereka. Hal itu membuatnya tidak bisa berkata apa-apa lagi pada Tae Hyung. Tapi kira-kira cinta seperti apa yang sedang dibicarakan Tae Hyung barusan, pikirnya. “Aku tidak tahu berapa lama seseorang untuk jatuh cinta,” jawab Hye Ra.

Tiba-tiba Tae Hyung memberikan Hye Ra sebuah kecupan di pipi, yang sontak membuat gadis itu terkejut bukan main. Ia menatap Tae Hyung tak percaya. Betapa nekatnya laki-laki itu menciumnya di area sekolah!

Belum sempat memberi respons, Hye Ra merasakan sakit luar biasa saat seseorang menjewer telinganya dan tangan kekar itu milik Pak Guru Choi yang ternyata memergokinya dengan Tae Hyung.

“Aaa... Saem!” Tae Hyung meringis kesakitan karena diperlakukan sama seperti Hye Ra.

“Kalian berani-beraninya berciuman di sekolah!” kata Pak Guru Choi yang sudah tidak bisa menahan pitamnya.

Guru olah raga itu kemudian menyeret Hye Ra dan Tae Hyung untuk diberi hukuman. Guru itu terus mengomel sepanjang koridor tanpa memedulikan rengekan kedua anak didiknya dan tatapan murid yang dilewati mereka.

“Kau, Tae Hyung! Kau itu sudah kelas tiga sekarang. Seharusnya kau fokus dengan persiapan masuk ke perguruan tinggi. Bukannya pacaran apalagi sampai berciuman di sekolah, di depan toilet lagi. Kurang kerjaan sekali!”

“Kau juga, Hye Ra! Kenapa rasanya pekerjaanku di sekolah ini adalah mengurusimu. Kau itu seorang perempuan, Hye Ra-ya. Bisakah kau sekali saja menjauh dari masalah!” Pak Guru Choi tak henti-hentinya mengulangi kata yang sama.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang