Part 4

242 31 3
                                    

Hye Ra tinggal hanya berdua dengan ibunya di sebuah apartemen kecil berlantai delapan. Ia sudah lama tinggal di sana, setelah kepergian sang ayah, sekitar empat tahun lalu tepatnya. Saat itu Ibu Hye Ra terpaksa menjual rumah dan memilih membeli apartemen kecil itu untuk mendapatkan uang dan menginvestasikannya agar keuangan tetap stabil.

 Saat itu Ibu Hye Ra terpaksa menjual rumah dan memilih membeli apartemen kecil itu untuk mendapatkan uang dan menginvestasikannya agar keuangan tetap stabil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hye Ra menaiki anak tangga menuju lantai paling atas. Di atap apartemen ada tempat yang bisa dijadikan spot untuk bersantai, jadi ia bermaksud pergi ke sana untuk bersantai, apalagi ia sudah membuat janji dengan Min Gyu dan Min Hee untuk bertemu di sana, mengingat tempat itu sudah seperti rumah kedua bagi mereka di beberapa tahun terakhir.

Saat sampai, ia tidak mendapati siapapun menyambut kedatangannya, ternyata ia menjadi orang pertama yang datang. Ia lalu berjalan mendekat ke arah tembok untuk mendeteksi lokasi dua orang yang sedang ditunggunya dari atas.

Beberapa menit kemudian, ia melihat dua sosok familier sedang berbincang mendekati bangunan apartemennya. Ia berteriak menyapa dan menyuruh mereka untuk cepat. Ia menunggu lagi sampai dua sosok itu dapat dijumpainya di atas atap.

“Lihat jam berapa sekarang!” Hye Ra menyolot. Ia sampai mengetuk beberapa kali pergelangan tangannya, seolah ada jam yang melingkar di sana. "Kalian terlambat dari jam yang sudah dijanjikan. Terlambat itu kebiasaan yang buruk,” sambung Hye Ra menggurui. “Kalian tidak seharusnya membuatku menunggu begini,”gerutunya lagi dan lagi.

“Ini!” Min Gyu menyerahkan kantung plastik pada Hye Ra yang langsung menyunggingkan senyum sambil membuka kantung plastik yang isinya minuman kaleng dan makanan ringan kesukaannya.

Min Gyu berjalan melewatinya dan duduk di sebuah meja berkaki pendek yang ada di tengah-tengah lantai. Meja itu sudah ada sejak awal dan menjadi furnitur favorit mereka.

Min Hee yang sedari tadi tidak berkata apa-apa, membuka dialog pertamanya dengan sebuah sindiran untuk Hye Ra. “Padahal tadi marah-marah. Dasar!” Gadis itu berdecak.

“Setidaknya aku sudah mendapat imbalan karena menunggu kalian dari tadi.” Hye Ra menimpali ucapan teman perempuannya itu. Ia berjalan menghampiri Min Gyu kemudian duduk di samping laki-laki itu. Ia mengeluarkan isi kantung plastik dan memilih membuka kaleng minuman bersoda dulu sebelum membuka bungkusan lain.

“Aku masak ramyeon dulu kalau begitu,” ujar Min Hee yang hendak beranjak pergi lagi.

Rencananya mereka memang akan makan besar dan memasak ramyeon di atap, tapi Min Hee terbiasa menjadi juru masak di antara mereka, jadi Hye Ra dan Min Gyu mempercayakan urusan masak pada gadis itu. Min Hee pun berjalan menjauh dan hendak menuruni tangga untuk meminjam dapur milik Ibu Hye Ra.

“Min Hee-ya.” Panggilan Hye Ra itu mencegah kepergian Min Hee. “Jangan terlalu lembek!” pesannya.

Min Hee mendengus sebal, tapi tidak menolak pesanan itu. Gadis itu pun kemudian melanjutkan niatnya dan menghilang di balik tangga.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang