Part 14

177 15 3
                                    

Tiga hari berlalu. Keesokan harinya Hye Ra berangkat sekolah dengan langkah berat. Pada dasarnya ia memang selalu begitu setiap pagi, tapi kali ini benar-benar lebih berat dari biasanya. Bisa kalian bayangkan, betapa enggan dirinya pergi ke sekolah hari ini! Jung Kook telah kembali. Kenapa rasanya sulit sekali untuk merasa senang saat mengetahui teman lama telah kembali, pikiran itu memenuhi perjalanannya menuju sekolah.

Saat itu kelas 2-1 dalam suasana agak tenang karena anak-anak yang biasa membuat keributan sedang sibuk menyalin tugas yang sebentar lagi harus dikumpulkan. Tiba-tiba Guru Min yang merupakan wali kelas mereka datang bersama seorang murid baru. Guru itu mengentakan bukunya di atas meja sehingga anak-anak yang sedang menyalin dengan tegang meloncat kaget dari kursi mereka. Sebagian lagi tertawa karena situasi menegangkan yang konyol itu.

Dalam ketegangan dan keterkejutan penghuni kelas 2-1, tidak ada yang setegang dan seterkejut Hye Ra dan Min Hee, sebab mereka mengenal siapa anak baru itu.

Hye Ra menyenggol lengan Min Hee dengan sikunya, menyadarkan sahabatnya itu untuk segera memimpin salam. Hal itu membuat Min Hee bangkit dari tempat duduknya. "Perhatian!" katanya. Suaranya bergetar dan kering. "Beri salam!" Anak-anak lain membungkuk hormat sebgai salam pagi, sementara beberapa tangan nakal masih memainkan pena mereka menyelesaikan tugas.

"Berhenti mencatat lagi! Hari ini kita kedatangan murid baru pindahan dari Amerika." Guru Min melirik ke arah laki-laki berseragam di sebelahnya.

"Hai Min Hee! Hai Hye Ra! Hai semuanya!" Jung Kook memberi sapaan yang ramah dan cerah. "Namaku Jeon Jung Kook. Mohon bantuannya!" lanjutnya terlihat sangat bersahabat.

"Kalian bertiga saling mengenal?" tanya Guru Min heran.

"Kita pernah satu sekolah dulu." Jung Kook menjawab.

"Bagus kalau begitu." Gutu Min menanggapi dengan senang. "Kebetulan Min Hee adalah ketua kelas, dia yang akan menemanimu berkeliling sekolah."

Wajah Jung Kook semakin bercahaya saat mendengar berita itu. "Oh, tentu saja. Aku akan senang jika memang seperti itu." Laki-laki itu melebarkan senyumannya. Semua orang menyambut kedatangannya dengan hangat, hanya Hye Ra dan Min Hee yang mengkhawatirkan hari-hari yang akan datang.

"Tapi..." Min Hee menyela. "Aku harus berkumpul dengan anak-anak lain untuk pelatihan olimpiade," katanya memberi tahu.

"O iya! Kalau begitu Hye Ra saja yang melakukannya," ucap Guru Min terdengar mutlak, sekaligus menyudahi perkenalan Jung Kook.

Hye Ra langsung memijat pelipisnya. Ingatan dalam otaknya memberi tahu bahwa dirinya memiliki hubungan yang kurang baik dengan Jung Kook di masa lalu, dan mungkin sampai sekarang. Mereka hampir tidak boleh dibiarkan menempati ruangan yang sama.

Pelajaran hari itu berlangsung dengan sangat lamban dan sangat menyiksa. Hye Ra menghitung detik demi detik menuju jam istirahat, dimana dirinya harus menemani Jung Kook. Ia sudah bisa membayangkan percakapan canggung yang akan dihadapinya saat berhadapang dengan Jung Kook nanti. Walau bagaimanapun cepat atau lambat mereka akan membicarakan hal-hal yang tidak nyaman, seperti membicarakan Min Hee dan perasaannya misalnya.

Setelah pembelajaran berakhir, Min Hee pergi tanpa menoleh ke belakang sedikut pun. Dilihat dari gelagatnya, gadis itu pergi dengan langkah gusar dan terburu-buru, seperti sedang menghindar.

Sementara itu, Hye Ra harus mau menjadi pemandu untuk Jung Kook yang masih asing dengan sekolah barunya. Ia berjalan agak cepat dan sengaja menghindari kontak mata dengan laki-laki itu. Ia memberi tahu Jung Kook ruangan-ruangan penting seadanya. Ia bahkan tidak menyadari jika Jung Kook tidak begitu menyimak informasi yang diberikannya, sebab laki-laki itu sibuk mencari peluang untuk menyelanya.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang