Part 10

168 25 4
                                    

Kejadian semalam masih mendominasi perasaan Min Hee sampai hari esok datang. Ia jadi kehilangan fokus saat belajar di kelas, makan di kantin ataupun membaca buku di tangga dekat lapangan sepak bola.

Matanya menelusuri kata demi kata yang tercetak di sana, tetapi otaknya tidak bisa menerima satu pun dari kata-kata itu. Pikirannya terlalu sibuk memutar kembali ingatan yang membuat jantungnya berdebar tidak karuan, dan bukan karena siapapun melainkan karena Won Woo.

Sadar terlalu larut ke dalam ingatan itu, Min Hee menarik dirinya kembali dari lamunan. Ia menutup bukunya. Pandangannya beralih pada buku sketsa di tangan Hye Ra yang sedari tadi duduk bersebelahan dengannya. Keningnya berkerut saat mendapati coretan tak jelas di buku itu. Jika ia tidak salah dengar, alasan keberadaan Hye Ra duduk di tepi lapangan yaitu untuk menggambar objek yang ada di sana. Tapi nyatanya tidak sesuai dengan yang direncanakan. Gadis itu ternyata tidak menggambar apa-apa, selain garis panjang dan melengkung yang tidak beraturan.

Min Hee pun memutuskan untuk memanggil temannya yang terlihat sedang melamun. "Hye Ra-ya." Berhasil. Panggilan itu membuat si pemilik nama langsung menoleh padanya. "Kau kenapa sebenarnya?" tanyanya.

Hye Ra berkerut. "Aku?" Gadis itu menunjuk dirinya sendiri. "Tidak ada apa-apa," katanya.

"Apa terjadi sesuatu antara kau dan Tae Hyung Seonbae?" Min Hee menebak. Hanya itu satu-satunya yang bisa ia lakukan sekarang, menebak dan terus menebak sampai air muka Hye Ra berubah.

Hye Ra menggeleng. "Tidak. Kami baik-baik saja," jawabnya. "Kami sudah bertukar nomor telepon dan kadang saling menghubungi jika ada waktu," jelasnya lagi.

"Kau bahagia pacaran dengannya?" Min Hee bertanya seperti itu karena Hye Ra pernah berkata bahwa hubungan mereka terjadi karena ada unsur keterpaksaan, jadi ia khawatir. "Kau bilang Tae Hyung memaksamu."

"Bahagia?" Hye Ra tenggelam dalam lamunannya yang dalam selama beberapa saat. "Aku tidak ada masalah dengan Tae Hyung Seonbae. Dia memperlakukanku dengan baik."

Min Hee mencoba membaca gerak-gerik Hye Ra saat mengatakannya dan tidak ada yang aneh sama sekali. Ia pun menghela napas berat. Mungkin dirinya memang telah salah paham mengartikan diam Hye Ra selama dua hari terakhir, atau mungkin Hye Ra sedang dalam masa periodenya sehingga suasana hatinya tidak terkontrol. Apapun itu, selama alasannya bukan karena masalah serius, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mulanya Min Hee ragu untuk memberi tahu Hye Ra perihal dirinya yang dirasa mulai tertarik pada Won Woo. Tapi bukan pula dirinya jika mampu bertahan lama-lama menyimpan rahasia dari Hye Ra. "Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu," katanya mengawali.

Min Hee membiarkan Hye Ra benar-benar fokus pada dirinya dulu sebelum melanjutkan niatnya. "Apa?" tanya Hye Ra.

"Sepertinya ada yang tidak beres denganku akhir-akhir ini," ucapnya. Hye Ra terlihat keheranan mendengar pengakuannya itu. Ia pun menambah penjelasannya. "Entah kenapa, aku merasa dadaku terisi penuh oleh sesuatu." Ia mengelus dadanya.

"Kau bicara apa sih?" Hye Ra memotong perkataan Min Hee yang padahal mulai serius.

Min Hee menarik napas panjang sebelum melanjutkan perkataannya. "Apa kau masih ingat teman Min Gyu? Yang pernah meminjamkan blazernya waktu itu." Ia berusaha mengurangi kata-kata yang tidak perlu dan langsung membicarakan maksudnya.

"Won Woo?" Sementara itu, Hye Ra juga tengah dalam usaha untuk mengerti apa yang hendak ia sampakan. "Ada apa dengannya?" tanya gadis itu padanya.

Mendengar nama Won Woo disebut, pikiran Min Hee langsung ambyar seketika. Ia tidak bisa berkata-kata lagi dan malah disibukkan dengan aktivitas jantungnya yang heboh mengulang nama Won Woo di setiap denyutannya.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang