Part 17

128 9 5
                                    

Saat di sekolah, Hye Ra menanyakan kabar Min Hee seolah mereka sudah lama tak berjumpa. Ia mengkhawatirkan Min Hee setelah kejadian kemarin malam, dimana gadis itu menangis karena Jung Kook. Sejujurnya, ia merasa berat saat harus meninggalkan Min Hee sendirian saja di rumah, tapi ia tidak diberi opsi selain pulang dan menemani ibunya.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanyanya sembari duduk di sebelah bangku Min Hee.

"Lebih baik." Min Hee menjawab seadanya. Gadis itu bahkan terlihat sedikit memaksakan untuk tetap tersenyum di akhir jawabannya.

Hye Ra menyadari itu semua dengan jelas, tapi ia tidak tahu harus memberikan penghiburan apa lagi untuk sahabatnya. Mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja pasti terdengar bohong, menepuk pundak Min Hee dan melayangkan senyuman untuk memberikan semangat juga pasti akan terlihat konyol.

Saat hendak mengatakan sesuatu yang entah apa, Hye Ra melihat Jung Kook masuk ke dalam kelas dan menaruh tasnya di bangku baris ketiga paling ujung sebelah kanan. Laki-laki itu hendak mendekat, tapi Hye Ra yang tahu bahwa Min Hee sedang tidak ingin diganggu, segera memberi isyarat pada Jung Kook untuk mengurungkan niatnya menyapa Min Hee.

Jung Kook tampaknya berhasil memecahkan arti dari bahasa isyaratnya. Laki-laki itu berhenti agak kaku dan hanya menatap Min Hee dengan sendu sebelum memutuskan untuk kembali ke tempat duduk dengan kepala yang tertekuk karena sedih.

Hye Ra merasa bersalah pada Jung Kook, apalagi mengingat janjinya kemarin pada temannya itu, bahwa ia akan membantu Jung Kook untuk mendapatkan Min Hee kembali. Namun saat pandangannya beralih pada Min Hee, sepertinya akan sulit sekali untuk bisa meyakinkan Min Hee agar mau mempercayai Jung Kook kembali.

Hye Ra merasa dilema karena tidak tahu harus bagaimana di tengah-tengah hubungan kedua sahabatnya.

Ia tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan berlanjut. Ia berharap bisa melakukan sesuatu yang lebih berguna dibanding memisahkan mereka berdua untuk mempertahankan situasi aman yang sebenarnya tidak begitu menjanjikan. Sepertinya ia harus menemui Min Gyu dan membicarakan hal ini... tapi dalam hati kecilnya, ia merasa tidak yakin Min Gyu mau bekerja sama dengannya, mengingat hubungan mereka juga sedang tidak baik-baik saja saat ini.

Hye Ra menatap Min Hee lagi, melihat gadis itu menangis seperti kemarin membuatnya sangat sedih, namun saat melihat gadis itu pura-pura tegar seperti sekarang benar-benar membuatnya miris. "Kau terlihat pucat, Min Hee." Hye Ra meraih pundak gadis itu kemudian meremasnya pelan.

"Tidak apa-apa." Min Hee menjawab. Gadis itu bahkan tidak menatap Hye Ra sama sekali saat memberikan jawabannya.

Hye Ra mencoba untuk tidak terbawa suasana menghadapi sahabatnya yang sedang banyak pikiran itu. Ia memutuskan untuk memberikan gadis itu ruang dan waktu agar dapat menenangkan diri. Meski begitu, ia tetap memastikan bahwa semuanya masih terkendali dengan baik, jadi ia menegaskan untuk yang terakhir kalinya. "Jika kau merasa sakit, segera katakan padaku! Jangan memaksakan diri! Kau mengerti?"

Min Hee hanya mengangguk lemah, kemudian membaca buku paketnya lagi, atau lebih tepatnya hanya berpura-pura. Hye Ra bisa melihat gelagat tidak biasa dari setiap pergerakan Min Hee, sekecil apapun. Ia tahu Min Hee sedang dalam usaha untuk menghindari hal apapun yang bersangkutan dengan Jung Kook.

Setelah beberapa saat, seorang guru wanita berkacamata tebal masuk ke dalam kelas dan mengambil alih perhatian semua murid yang sedang sibuk masing-masing. "Buka halaman 134 sekarang!" katanya sembari menaruh beberapa buku tebal di meja.

"Hye Ra-ya, mana bukumu?" Guru Bae adalah guru yang suka sekali mengolok-ngolok Hye Ra di samping Guru Choi. Guru Bae mengajar mata pelajaran matematika, dan Hye Ra sangat tidak akrab dengan angka. Jadi ia juga tidak bisa akrab dengan Guru Bae.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang