Part 27

94 10 7
                                    

Hari yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba, hari dimana olimpiade dilaksanakan. Min Hee bisa merasakan jantungnya berdegup kencang dalam dadanya. Ia menghirup oksigen kuat-kuat sebelum menghempaskannya kuat-kuat pula, dan terus berulang seperti itu. Ia percaya bahwa itu bisa meminimalisir rasa gugupnya.

Hye Ra, Min Gyu dan Jung Kook mengirim pesan beruntun padanya. Hye Ra mengirim kata kau. Min Gyu mengirim kata pasti. Dan Jung Kook mengirim kata bisa, yang diakhiri dengan ikon bentuk hati berwarna merah muda. Ia yakin mereka bertiga pasti sedang berkumpul dan sengaja memberikan kejutan ini untuknya.

Min Hee benar-benar tidak menyangka perasaan utuh karena memiliki mereka bertiga dapat dirasakannya kembali setelah dua tahun menghilang. Keberadaan Hye Ra dan Min Gyu sudah cukup berarti baginya, tapi semua akan terasa lebih sempurna jika ada Jung Kook juga. Pada akhirnya ia sangat berterima kasih karena Jung Kook sudah kembali ke sisinya, meski ia tidak bisa memandangnya seperti dulu.

Saat hendak memasukkan ponselnya kembali  ke dalam tas, sebuah getaran membuatnya mengurungkan niat itu. Ia memeriksa pesan baru yang masuk, ternyata dari ibunya. Ibunya memberi semangat sekaligus memberi tahu kepulangannya diundur menjadi besok, padahal mereka sudah berjanji akan makan malam bersama hari ini. Ia mencoba mengerti, lagi pula tidak ada yang bisa ia lakukan selain menerimanya dengan lapang dada, apalagi saat-saat seperti ini, sebentar lagi ia akan diarahkan menuju ruang tes.

Tiba-tiba seseorang mendekatinya, namanya Ji Young, perwakilan untuk olimpiade biologi. Anaknya memakai kacamata dan memiliki senyum yang menarik. "Semangat, ya," katanya pelan sekali. Ji Young memang anak yang pendiam dan pemalu. Min Hee sampai tidak ingat kapan Ji Young pernah bicara di kelas persiapan.

Karena Ji Young begitu tulus menyemangatinya, ia pun melakukan hal sama. "Kau juga," katanya sambil tersenyum.

Saat mereka sedang berbincang mengenai kegugupan dan persiapan, suara Eun Gi mengalihkan atensi semua orang termasuk Min Hee dan Ji Young. "Semangat untuk kalian semua. Aku yakin kita pasti bisa," teriaknya penuh semangat.

Orang-orang menyambutnya dengan antusias. Guru-guru yang mendampingi mereka sampai memuji karakter Eun Gi yang positif itu. Min Hee juga berpikir hal yang sama. Selain pintar dan cantik, menurutnya Eun Gi sangat menarik dan tidak bisa untuk tidak disukai.

Samar-samar Min Hee mendengar Eun Gi menyemangati Won Woo secara khusus. Ia juga bisa mendengar jawaban Won Woo, pelan dan berat. "Kau juga," kata laki-laki itu, bukan padanya.

Min Hee yang sedang memperhatikan mereka melihat Won Woo menoleh ke arahnya. Mata mereka jatuh pada titik yang sama, terkunci dan saling menyapa dalam diam. Min Hee juga ingin memberi semangat untuk Won Woo, setidaknya sebagai teman. Keinginannya begitu menggebu namun lidahnya terlalu kelu untuk menyampaikannya.

Saat ia sedang dilema untuk menyamangati Won Woo atau tidak, ia melihat Won Woo sudah terlanjur mengalihkan pandangan. Laki-laki itu tampak sedang membicarakan sesuatu yang serius dengan Eun Gi.

Min Hee merasa sedih, meski ia tidak pantas merasakannya. Jika saja ia tidak berubah pikiran, jika saja kehadiran Jung Kook tidak membuatnya goyah, jika saja Won Woo lebih terbuka padanya mengenai hubungannya dengan perempuan lain, ia dan Won Woo mungkin sudah bahagia bersama.

Ia yang masih ragu dan Won Woo yang masih terlalu misterius membuat hubungan mereka sulit menemukan titik terang, meski hati terasa begitu yakin telah memilih orang yang tepat.

Tak lama berselang, panitia memberi tahu bahwa ruangan sudah siap dan murid-murid diharapkan masuk ke ruangan sesuai mata pelajaran yang diambil. Min Hee didampingi oleh Guru Han, guru yang mengajar kimia di sekolah, menuju ruangan olimpiade kimia.

Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang