Season 1 (Spring) : Whisper Sweet Nothings || ✔

Part 53

Seperti biasa, Hye Ra tidak bisa pulang bersama dengan Tae Hyung karena jadwal ketat laki-laki itu. Min Hee pasti akan pulang bersama dengan Won Woo. Sementara Min Gyu, karena sekarang sudah punya pacar, laki-laki itu pasti pulang bersama dengan pacarnya. Maka dari itu, satu-satunya orang yang bisa diajak pulang bersama hanya Jung Kook.

Hye Ra menoleh ke arah bangku dimana Jung Kook sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas kemudian membawanya keluar dengan sedikit terburu-buru. Terkadang diam menceritakan banyak hal ketimbang penjelasan yang terstruktur. Dalam diamnya Jung Kook, Hye Ra tahu ada sebuah usaha untuk tidak marah... untuk tidak menangis.

Katanya, orang yang sakit hati cenderung menciptakan suasana yang keruh. Tapi Jung Kook tidak. Laki-laki itu hanya diam, tenggelam dalam kubangan perasaan yang campur aduk sendirian. Dan Hye Ra menghargai itu semua sebagai pengorbanan untuk yang dikasihinya. Ia tidak ingin mengganggu sama sekali, jadi hari ini ia memutuskan untuk pulang sendiri saja.

Hye Ra keluar dari kelas 2-1 dan tidak sengaja berpapasan dengan salah satu murid dari kelas 2-2 yang tiba-tiba meraih pergelangannya untuk menghentikan kepergiannya. "Hye Ra?" Orang itu menelisik seluruh bagian wajah Hye Ra untuk mencari kebenaran.

Hye Ra tidak yakin apakah ia mengenal orang itu atau tidak, tapi ia memang merasa pernah melihat murid perempuan itu, entah dimana. "Siapa?" tanyanya sambil mengingat-ngingat siapa orang yang ada di depannya, yang telah berani menghadang perjalanannya.

"Aku Ji Young." Gadis itu menunjuk nametag yang tertera di dadanya.

Hye Ra memperhatikan sekali lagi wajah Ji Young yang tampaknya tidak terlihat seperti penampilan terakhir yang bisa diingatnya. Saat itu Ji Young sangat pucat dengan kulit putih susunya, tapi sekarang ada warna kemerahan di kedua pipi gadis itu yang membuatnya tampak berseri. Saat itu Ji Young juga menggunakan kacamata, sementara sekarang tidak. Apapun itu, Hye Ra benar-benar dibuat pangling melihat perubahan yang signifikan pada Ji Young setelah berpacaran dengan Min Gyu.

"Ada apa?" tanya Hye Ra terdengar tak bersahabat. Ia merasa tidak ada urusan dengan Ji Young, dan mereka juga tidak berada dalam hubungan yang wajar untuk saling menyapa. Meskipun ia adalah teman Min Gyu dan Ji Young adalah pacar Min Gyu, itu sama sekali tidak menjadikan Hye Ra dan Ji Young berteman. "Apa ada yang ingin kau katakan? Aku harus pulang sekarang," katanya agak buru-buru. Ia jelas-jelas menolak basa-basi, jadi ia harap Ji Young mengatakan sesuatu yang setimpal dengan waktu berharganya.

"Aku juga hendak pulang," kata Ji Young masih terlihat cerah. "Kau mau pulang bersamaku?" tanya gadis itu sopan sekali.

Hye Ra mengerutkan keningnya tak paham. "Kenapa aku harus mau pulang denganmu?" balasnya dengan nada tajam. "Aku bahkan tidak mengenalmu."

Ji Young berdeham sekali karena mulai merasa segan dengan otoritas yang dimiliki Hye Ra. Gadis itu bicara lagi secara baik-baik. "Er... oleh sebab itu, aku ingin pulang bersama denganmu agar kita bisa saling mengenal lebih dalam," jawabnya. Gadis itu menambahkan. "Sepertinya kau masih belum nyaman denganku. Kau tidak perlu khawatir, kita juga akan pulang bersama dengan Min Gyu," katanya lagi, seolah itu dapat mengubah sesuatu.

Ada begitu banyak jenis manusia yang tidak disukai Hye Ra, salah satunya adalah ini, tipe orang ramah yang tidak peka bahwa dirinya tidak diinginkan. Ia tidak ingin menjadi orang jahat, tapi orang ini benar-benar telah mengganggunya. "Kenapa kita harus saling mengenal?" tanyanya penuh amarah yang tertahan. "Karena Min Gyu?" tebaknya. "Aku tidak pernah punya teman sepertimu, sekarang ataupun nanti." Ia mengempaskan tangan Ji Young yang melingkar di lengannya, yang bertingkah seolah mereka telah lama bersahabat.

Tepat pada saat Ji Young hampir jatuh karena Hye Ra, Min Gyu datang seperti seorang pangeran yang menyelamatkan putrinya. "Apa yang kau lakukan?" Laki-laki jangkung itu memprotes.