40. Gue salah nggak sih?

16 1 0
                                    

Hai semua...

Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.

Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭

And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.

Maaf masih banyak typo 🙏

thanks

Happy reading 😉

///

Kringg kringg kringg

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua siswa sudah keluar dari kelasnya. Termasuk Ifa yang sedang membawa tas milik Jauza dan berjalan menuju UKS.

Sesampainya di UKS ia segera masuk dan menuju bed yang digunakan Jauza, ia melihat Jauza sedang memejamkan matanya. Ia memegang tangan Jauza pelan untuk membangunkannya, dan sekali panggilan pelan Jauza sudah membuka matanya.

"Pulang yuk, udah waktunya pulang," ujar Ifa membantu Jauza bangun dari posisi tidurnya.

Jauza mengangguk pelan dan memakai sepatunya. Setelah selesai ia mengambil tasnya dan memasukkan obat-obatan miliknya ke dalam tas.

"Yuk," ajak Jauza sembari sedikit tersenyum, dan diangguki Ifa.

Di lorong kelas yang cukup sepi Ifa membuka suara dan menanyakan tentang Jauza dan juga Fajar.

"Eh iya gimana tu Fajar sekarang?" Tanya Ifa yang membuat Jauza menoleh menatap Ifa sedikit tersenyum.

"Tau tu, masih marah kayanya," jawab Jauza yang  mengingat sikap Fajar saat di UKS tadi dan sekarang tidak menemuinya.

"Buset dah, posesif kayanya tu anak," heran Ifa.

"Udahlah biarin, ntar juga balik lagi kaya sebelumnya," jawab Jauza yang melanjutkan langkahnya diikuti Ifa.

"Bareng gue aja, gue anterin sampe kost," ujar Ifa meminta agar Jauza pulang bersamanya, Jauza hanya mengangguk mengiyakan permintaan Ifa.

~~~

Dalam perjalanan pulang ia masih terus kepikiran dengan sikap kekasihnya bersama dengan orang lain, berulang kali ia menghela nafasnya supaya bisa fokus menyetir motornya. Akan tetapi ia tetap tidak bisa fokus.

Kenapa gue posesif banget sih? Monolognya dalam hati.

Sesampainya di rumah ia segera masuk dan menuju kamar lalu menghempaskan dirinya ke kasur dan menatap langit-langit kamar dalam diam. Berulang kali ia menghela nafasnya untuk mengurangi emosinya.

"Kenapa gue bisa sampe emosi gini?" Ucapnya pelan sembari mengusap wajahnya kasar.

Ia mengambil ponselnya dan memeriksanya saat ponselnya berbunyi, terdapat sebuah pesan yang ia lihat dilayar ponselnya. Ia segera membukanya dan membacanya.

From: Kia
Jangan marah lagi ya aku minta maaf
Selamat beristirahat...

Melihat itu sedikit membuat suasana hatinya sedikit membaik, ia tersenyum kecil dan meletakkan kembali ponselnya lalu menatap langit-langit kamar.

~~~

Saat dirinya sedang berada di ruang keluarga bersama mama dan papanya ponselnya berbunyi. Fajar menatap ponselnya bingung.

Bully Of Love { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang