8. Kenapa pergi?

81 34 9
                                    

Hai semua...

Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.

Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭

And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.

Maaf masih banyak typo 🙏

thanks

Happy reading 😉

///

Perempuan itu sedang duduk di bangku taman kos dengan memainkan sebuah gitar. Ia memainkan beberapa lagu yang ia sukai.

"Kak," panggil salah satu teman kos, ia menoleh ke arah panggilan itu.

"Iya kenapa?"

"Kak Jauza marah ya sama kita?"

Ia mengerutkan keningnya bingung kenapa mereka bertanya seperti itu.

"Marah kenapa?"

"Kan gara-gara kita kak Jauza jadi ada masalah sama kak Fajar," lirih Hera sambil menunduk.

Ia tak tau nanti hal itu akan menjadi masalah besar atau tidak, ia tak ingin membuat khawatir orang-orang yang ada disekitarnya.

"Ngapain marah? Nggak ada gunanya, sini nyanyi bareng hehe," ujar Jauza sambil menepuk bangku kosong yang ada di pinggirnya itu.

"Beneran kak nggak marah?"

"Enggak, udah sini daripada nanti gue marah beneran sama kalian."

Ucapan itu sukses membuat Hera dan yang lain mengangkat kepalanya dan berjalan mendekati Jauza, daripada Jauza marah sama mereka.

Malam itu mereka habiskan untuk bernyanyi bersama sampai sekitar pukul 11 malam, dan akhirnya mereka memilih untuk tidur saja.

~~~

Kringggggggg

Suara alarm itu suskes membuat sak empu terusik.

"Eghhhh," ia membuka matanya ternyata jam masih menunjukkan pukul 4.30 ia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu.

Setelah 15 menit di kamar mandi ia keluar yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan beranjak untuk mengambil alat ibadahnya.

Setelah selesai menjalankan ibadah ia melihat jam ternyata masih menunjukkan pukul 5.30 ia memilih untuk melihat ponselnya, tak ada notifikasi penting didalamnya.

Ia keluar karna merasakan haus, ia mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih hingga penuh dan meneguknya sampai tetes terakhir.

"Eh kak udah rapi aja nih?" Ucap orang itu yang baru saja ke dapur masih dengan baju tidurnya, dan melakukan hal yang sama dengan yang ditanya.

Yang ditanya hanya tersenyum sebagai balasan, itu sudah biasa bagi orang orang yang sudah kenal dengannya.

"Ya udah kak aku mandi dulu," ujarnya kemudian pergi meninggalkan Jauza.

Jauza kembali kamarnya dan duduk di meja belajar sembari menunggu untuk sarapan nanti.

~~~

"Pagi ma pa," ucap laki-laki yang sedang turun tangga menuju meja makan menghampiri ke dua orang tuanya.

"Pagi kak," ujar perempuan paruh baya itu sambil tersenyum.

Bully Of Love { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang