Hai semua...
Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.
Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭
And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.
Maaf masih banyak typo 🙏
thanks
Happy reading 😉
///
Sebuah kotak yang kini berada di tangan kirinya, ia menimang nimang apakah ia akan memberikan kotak itu atau tidak pada orang itu.
"Kasih nggak ya? Kasih, nggak, kasih, nggak, kasih, ashh bingung gue tau ah besok," ujarnya kesal karena tidak yakin akan memberikan kotak itu atau tidak.
Ia meletakkan kotak itu dan berlalu keluar kamar untuk sarapan.
"Pagi ma, pa," ujarnya sambil tersenyum.
"Pagi," ujar keduanya yang sudah duduk di kursinya masing-masing.
"Sarapan dulu ya," ujar sang perempuan paruh baya sambil menyiapkan makanan di piring laki-laki itu.
"Iya ma," ujarnya dan mengambil piringnya dari tangan mamanya yang sudah terisi berbagai macam makanan.
Semua yang berada di meja itu makan dalam diam.
~~~
Drtttttt drtttt drtttt
Bunyi ponsel yang menunjukkan sebuah panggilan telepon masuk di ponsel Jauza, namun sang empu masih memejamkan matanya dengan sebuah kompresan di dahinya.
Lesya yang mendengar suara itu menoleh ke asal suara dan melihat ponsel Jauza terus berbunyi.
"Angkat nggak ya?" Ujar Lesya bingung.
"Biarin dulu aja deh ntar kasih tau yang punya, nggak enak banget gue kalo angkat telfon orang tanpa sepengetahuan dari yang punya," lanjut Lesya kembali fokus pada tugas yang sedang dikerjakannya, sembari menjaga Jauza yang masih demam dan belum bangun dari semalam.
Drtttttt drtttt drtttt
Lesya menoleh dan memutuskan untuk mengangkat panggilan itu, meskipun takut Jauza tiba-tiba bangun.
"Assalamualaikum," lirih Lesya.
"Waalaikumsalam, ini ka Lesya? Jauza ada kak?" Ujar dari seberang menanyakan keberadaan Jauza karena yang mengangkat bukan yang punya ponsel.
"Ada kok, Jauza ada tapi dia..." Ujar Lesya ragu-ragu dan menggantung.
"Tapi kenapa kak?" Tanya dari seberang khawatir.
"Jauza masih tidur kayanya kelelahan banget semalam," jawab Lesya.
"Ohhh masih tidur, yaudah deh kak ntar bilangin ya kalo gue telfon," ujarnya.
"Iya ntar gue bilangin."
"Ya udah assalamualaikum," pamit dari seberang.
"Waalaikumsalam," jawab Lesya yang langsung memutuskan panggilan itu sepihak dan menaruh ponsel Jauza di nakas.
Lesya menatap Jauza yang masih terlelap dengan perasaan bersalah.
"Za, bangun dong jangan bikin gue khawatir gini," ujar Lesya menatap Jauza sendu.
Tidak mau larut dalam rasa bersalahnya ia memutuskan untuk keluar kamar sebentar mencari udara segar.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bully Of Love { END}
Teen FictionMohon ninggalin jejak dulu ok 👌 Thanks. Kisah seorang remaja SMK kesehatan yang hidupnya diubah karena perilaku orang yang sering mengganggunya. Jauza Askia Bella, perempuan kelas XI jurusan Keperawatan, perempuan cantik, pintar dalam akademik mau...