32. JAUHI FAJAR

34 2 0
                                    

Hai semua...

Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.

Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭

And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.

Maaf masih banyak typo 🙏

thanks

Happy reading 😉

///

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu dari dalam kamarnya, ia mulai ketakutan.

"Assalamualaikum Za, ini gue Ifa. Lo buka ya pintu kamarnya," pinta Ifa.

Suara yang sedikit membuat Jauza sedikit lebih tenang sekarang.

"NGGAK DIKUNCI," teriak Jauza meskipun suaranya tak begitu keras dan sekarang suaranya serak.

Ifa yang mendengar itu langsung membuka pintunya dengan tergesa-gesa, ia melihat Jauza yang sudah duduk di pojokan kamar dan dengan sebuah kotak terbuka di lantai kamar.

Ia mendekati Jauza dan memeluknya memberi kehangatan agar Jauza tak lagi takut.

"Udah tenang, sekarang gue disini. Gue bakal nemenin Lo," ucap Ifa menenangkan Jauza yang masih menangis dalam diam dan ketakutan.

"Gu...gue takut," hanya itu yang keluar dari mulut Jauza.

"Udah nggak papa sekarang ada gue," ujar Ifa menenangkan.

Jauza melepaskan pelukan itu dan menunjuk sebuah kotak yang berada di lantai itu dengan ketakutan.

Ifa yang mengerti maksud Jauza ikut menatap kotak itu, saat ia ingin mendekatinya ia dicegah tangan Jauza. Ia menatap mata Jauza yang sendu dan menunjukkan agar dirinya tidak mendekati benda itu.

"Udah gapapa gue yang beresin," ujar Ifa mantab.

Ifa mendekat dan mendapati sebuah boneka panda yang sudah rusak berbercak darah dengan satu buah pisau kecil yang menancap tepat di area dada boneka panda itu dan beberapa potongan foto Jauza dan Fajar yang sudah robek serta bercak-bercak darah. Dan sebuah note kecil bertuliskan JAUHI FAJAR.

Ia cukup terkejut dengan hal itu, ia heran siapa yang mengirimkan benda-benda ini. Dengan memberanikan diri Ifa menutup kotak itu dan keluar untuk membuangnya.

"Siapa sih yang kirim ginian?" Lirihnya saat menatap kotak itu sudah berada di tempat sampah.

Ia kembali masuk ke kamar Jauza, ia masih melihat Jauza duduk di pojokan kamar.

"Sekarang tidur yuk, gue temenin. Gue nginep disini," ujar Ifa dengan membatu Jauza untuk berdiri.

Mereka berjalan menuju tempat tidur, dan Jauza sudah mulai tenang.

"Udah gapapa, sekarang tidur ya. Gue tidur di tempatnya kak Lesya, gue udah bilang sama kak lesya kalo gue akan tidur di tempat tidurnya," jelas Ifa.

Jauza menurut dan berusaha untuk tidur, Ifa yang melihat itu mulai berfikir siapa yang tega melakukan hal ini pada sahabatnya.

~~~

Duduk di taman belakang rumahnya, adalah tempat favoritnya.

"Move on, move on, move on, move on, move on, lupain masa lalu, lupain, lupain, lupain, lupain..." Ujarnya sambil duduk bersila memejamkan matanya.

Bully Of Love { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang