27. Obat nyamuk beli dimana?

32 3 1
                                    

Hai semua...

Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.

Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭

And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.

Maaf masih banyak typo 🙏

thanks

Happy reading 😉

///

Drtttt drtttt drtttt

Suara bunyi ponsel tanda panggilan masuk, suara getaran yang merusak konsentrasinya yang sedang belajar.

Ia mengambil ponselnya dan memeriksa siapa yang menelfonnya.

Matanya membulat sempurna saat tau siapa orang itu. Ia mendekatkan ponselnya pada telinga dan mulai berbicara.

"Assalamualaikum Tante, ada apa ya telfon Fajar malem-malem gini?" Tanyanya sopan.

"Waalaikumsalam nak, gapapa kok Tante cuma mau tanya sesuatu aja, boleh?" Ujar dari seberang.

Apa Tante Nia mau tanya soal hubungan gue sama Nina? Gue jawab apa dong? Batinnya bingung.

"Bo...boleh Tante, mau tanya apa?"

"Kamu putus sama Nina?" Tanya Nia to the point.

Fajar langsung menepuk dahinya bingung, ia berusaha mencari jawaban yang tepat dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

"Ekhmm ... Iya Tante," lirih Fajar.

"Tante nggak salahin siapa-siapa disini, apa kamu serius mau putus sama Nina?" Tanya Nia memastikan.

"Iya Tante, maafin Fajar ya, Fajar nggak bisa jaga Nina lagi sekarang, Fajar udah nggak berhak," jelas Fajar.

"Iya Tante tau, gapapa kok. Tante mau tanya, apa sekarang udah ada nama lain di hati kamu?"

"Mungkin saja Tante."

"Gapapa, itu wajar, maafin Nina ya."

"Iya Tante udah Fajar maafin kok," tutur Fajar.

"Semoga kalian tetep berteman ya setelah ini," harap dari seberang yang sangat jelas dari nada bicaranya.

"Iya Tante."

"Ya udah, sekarang Tante tutup dulu ya telfonnya, assalamualaikum," pamit Nia.

"Iya Tante, waalaikumsalam."

Setelah Fajar menjawab itu panggilan itu terputus. Fajar hanya menghela nafasnya pelan.

Apa keputusan gue ini bener? Gue nggak mau salah lagi nantinya. Monolognya dalam hati.

Ia mengusap wajahnya kasar dan menghela nafasnya berat.

~~~

"Za, kantin yuk laper nih gue belum sarapan tadi," ajak Ifa.

"Tapi gue nggak ikut makan ya," ujar Jauza karna dirinya sudah makan tadi sebelum berangkat sekolah.

Ifa mengangguk pelan, dan akhirnya mereka berlalu menuju kantin.

Dalam perjalanan ia tak menyangka akan bertemu dengan Fajar, terjadilah kontak mata diantara keduanya.

Tanpa sadar keduanya saling tersenyum, Ifa yang melihat itu hanya menatap keduanya secara bergantian dan perlahan mengambil oksigen banyak.

Bully Of Love { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang