2. Fast respon

187 45 41
                                    

Hai semua...

Makasih banyak udah baca, meskipun ada yang nggak ninggalin jejak dulu.

Bikin orang senang dapet pahala lho. Bikin Nana seneng aja gampang kalian cukup vote sama comment aja cerita Nana🤭

And I hope you leave a trail first ok. don't forget to vote and comment, I'm waiting.

Maaf masih banyak typo 🙏

thanks

Happy reading 😉

///

1 masalah belum juga selesai, kenapa sekarang nambah lagi sih? Batin Fajar gusar kemudian mengusap wajahnya kasar.

"DORRR!!"

Seketika Fajar tersentak mendengar suara itu. Namun setelah tau siapa yang melakukannya Fajar hanya menghela nafas.

"Napa sih Lo? Kusut amat tu muka kek belum disetrika?" Tanya Devan dengan santainya.

Mendengar apa yang diucapkan Devan barusan membuatnya langsung menoleh menatap Devan, tapi yang ditatap hanya menatapnya dengan bingung.

"Napa?" Tanya Devan.

"Emang muka gue kain apa? Kek belum disetrika, kalo ngomong suka nggak disaring dulu," ucap Fajar kesal.

"Lagian tu muka kusut banget tau," ucap Devan sedikit terkekeh.

"Gue gapapa," jawab Fajar bohong.

"Kalo ada masalah cerita, jangan dipendem sendiri."

Fajar hanya mengangguk sebagai balasannya.

~~~

Malam hari yang sunyi masih setia menemani perempuan yang kini sedang melamun akan kenyataan yang akan dialami oleh dirinya nantinya.

Kini dirinya tengah bingung apa yang harus dilakukan agar bisa meminta maaf atas perbuatan adik kelas nya itu.

Sedari tadi ia memegang benda pipih miliknya itu apakah ia harus menghubungi laki-laki itu atau tidak.

Gue musti gimana ini? Ya masa gue dulu yang ngehubungi dia, tapi kalo bukan gue ni masalah bakal tetep terus-terusan ada, terus nanti gue bilang apa coba sama dia? Gusar Jauza sambil terus melihat layar ponselnya.

"Aghhhhh, gue musti gimana ini?" Tanyanya pada diri sendiri.

Hampir 10 menit ia berpikir, hingga akhirnya ia memutuskan untuk tetap menghubungi laki-laki itu untuk meminta maaf.

To : Fajar
Hai...
(Send)

Dengan perasaan yang campur aduk ia menunggu balasan dari laki-laki itu. Jauza menunggu hampir sampai 1 jam lamanya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk tidur saja karna memang biasanya ia sudah tidur.

Saat dirinya melangkah menuju kamarnya tiba-tiba ponselnya berbunyi dan menandakan ada notifikasi masuk dan benar saja itu notifikasi dari laki-laki yang dihubungi olehnya tadi.

Sekarang Jauza kembali duduk di bangku yang ia tempati tadi, dengan buru-buru ia membuka chat itu.

From: Fajar
Iya?
Ini siapa?

To: Fajar
Maaf sebelumnya ganggu...
(Send)

"Aduhhhh gue balasnya gimana ini?" Gusar Jauza sambil menggigit kuku jarinya.

Bully Of Love { END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang