Update 🎉🎉
Jangan lupa vote dan komentarnya ya ❤️ selamat membaca 🥰
Bisa dekat dengan Milo adalah mimpi Lilac. Duduk berdua lalu membicarakan sesuatu yang menyenangkan bersama-sama. Satu tahun lebih memendam perasaan kepada Milo, ini pertama kalinya Lilac bisa melihat Milo sedekat ini berkat aksi menguntitnya yang berpura-pura sakit lalu menyelinap ke tempat di mana Milo sedang tertidur di ruang UKS.Saking senangnya, Lilac tidak bisa menahan diri untuk mendekat ke arah Milo yang terlelap di atas tempat tidur. Beberapa menit berperang batin dengan hatinya soal apakah Lilac boleh mendekat atau tidak yang berakhir dengan kemenangan untuk mendekat. Kapan lagi Lilac bisa melihat Milo dari dekat kalau bukan hari ini.
Meski setiap hari Lilac akan mencari sosok Milo, tapi tidak bisa sedekat ini. Lilac hanya bisa melihat Milo dari jauh saja. Sekalipun dekat, Lilac tidak bisa mendekat. Tidak tahu kenapa ada sesuatu yang membentang tinggi di antara keduanya. Apa lagi ketika melihat Milo di kerubungan murid lain.
"Lo mau ngapain?"
Lilac mengerjap. Lamunannya buyar seketika. Wajah tampan Milo yang sedang dia lihat di depan mata membuat hati Lilac berdebar tidak karuan.
"Heh!"
Lilac terkesiap, cewek itu meneguk ludah. "Ah? Oh? Gue─gue gak ngapa-ngapain."
Milo menatap Lilac tidak percaya. Mata sipit itu semakin menajam menatapnya. "Lo mau maling ya?" tuduh Milo.
Lilac membelalak, dengan cepat dia menggelengkan kepalanya. "Gak!"
"Ngaku lo," ujar Milo.
Sekali lagi Lilac menggeleng. "Nggak! Milo jangan fitnah ya. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan!"
Milo mendengus, satu tangan Lilac yang tadi membelai wajahnya masih ada di cengkeraman tangan Milo. "Terus lo mau ngapain di sini kalau bukan maling?"
Lilac mendadak kesal mendengar tuduhan Milo. "Gue cuma gak sengaja lihat lo doang, kok! Gak usah nuduh-nuduh gitu."
"Ngapain lo lihat gue sambil pegang-pegang wajah gue?"
Lilac mengerjap mendengar pertanyaan Milo. "Ya─ya cuma mau lihat aja. Se─sekalian mau ukur suhu badan lo. Ya itu."
Milo tersenyum sinis. "Lo pikir gue percaya sama omongan lo?"
"Ta─tapi bener kok cuma itu."
"Pergi." Milo melepaskan satu tangan Lilac yang tadi dicengkeramnya.
Lilac terdiam mendengar nada mengusir Milo. Melihat tidak ada pergerakan dari Lilac, Milo menoleh kembali ke arah Lilac. Dengan wajah marah Milo kembali bicara.
"Lo budek?"
Lilac tergagap, dengan langkah seribu cewek itu bangkit dan pergi meninggalkan Milo sendirian di dalam ruangan. Milo berdecak. Bisa-bisanya cewek aneh itu mengganggu tidur siangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Teen Fiction(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...