Tiga puluh empat

2.7K 780 142
                                    

Update! Siapa yang nungguin Nih ngacung ☝️☝️

Bab ini lumayan puanjang, semoga puas bacanya. Koreksi kalo ada typo ya. Jangan lupa vote dan komentar juga biar update cepet 😽

Lilac tidak tahu siapa yang menyebarkan gosip tetang Bunda di sekolah. Bukannya tidak ada yang tahu tentang masa lalu Lilac di kota ini? Dia pindah kemari karena dulu pernah di bully segitu parah sampai membuat Bunda membuat keputusan untuk pindah. Tapi, bagaimana bisa gosip itu tersebar luas di sini? Siapa yang menyebarkannya. Dan bagaimana dia tahu tentang hal itu?

Orang yang tahu tentang masa lalu Lilac seakan seperti mimpi buruk untuknya. Dia sudah menutup rapat masa lalu menyakitkan itu. Sekarang kenapa harus terbongkar? Siapa orang jahat yang melakukan ini.

"Lilac."

Tubuh Lilac mematung. Dengan gerakan pelan sekali dia menoleh ke belakang. Melihat siapa yang baru saja memanggilnya. Di sana, Lilac melihat dua orang yang sangat dia kenal. Itu Mint dan Fuchsia.

"Kalian─"

Belum Lilac menyelesaikan ucapannya tiba-tiba saja Mint bergerak maju lalu ikut jongkok di depan tubuh Lilac. Dengan cepat cewek itu membantu membangunkan Lilac.

"Lo ngapain di sini? Lihat, rok lo kotor," omel Mint. Cewek itu membantu membersihkan rok dan lutut Lilac yang terkena tanah.

Lilac mengerjap. Dia menoleh ke kanan kiri, dahinya mengerut. Dia tidak tahu kenapa dia bisa ada di belakang gudang sekolah. Demi menghindari pertanyaan yang tak bisa dia jawab tadi, Lilac memutuskan pergi. Entah ke mana kakinya akan melangkah, Lilac membiarkannya sampai di tempat sepi ini lah tubuh Lilac berhenti.

Lilac menatap Mint dan Fuchsia secara bergantian. "Ka─kalian kenapa ada di sini?"

Mint mendengus. "Ya mau nyamperin lo lah."

Fuchsia tersenyum. "Tadi gue sama Mint liat lo lari. Di panggil-panggil gak nyaut. Akhirnya gue sama Mint ngejar lo ke sini."

Lilac menunduk sedih. "Ka─kalian mau ngapain ngejar gue? Mau ngejek gue ya?" tanyanya.

"Ngomong apa sih lo," ujar Mint sewot.

Lilac mendongak, menatap Mint dan Fuchsia secara bergantian. Matanya sudah berkaca-kaca, siap menumpahkan tangisnya lagi.

"Gue yakin lo berdua udah tahu soal gosip yang baru di sebar di sekolah kan? Kalian ngejar gue pasti mau nanyain soal ini kan? Iya kan? Kenapa? Kalo gosip itu bener kenapa? Kalo gue emang anak pelakor kenapa? Kalian mau caci maki gue? Kalian mau nyalahin gue? Kalian mau─"

Wajah Lilac bergerak ke samping ketika sebuah tamparan mendarat di sebalah pipinya. Fuchsia membelalakan matanya, yang baru saja menampar Lilac adalah Mint. Cewek itu menampar Lilac secara tiba-tiba sampai Lilac menghentikan ucapannya yang belum selesai.

"Mint, lo ngapain!" Fuchsia yang kaget dengan cepat mendekati Lilac. Merangkul Lilac yang terlihat terkejut dan syok.

Mint memutarkan kedua bola matanya malas. Tanpa merasa bersalah dia menjawab. "Biar dia berhenti ngomong," ujar Mint malas. Mint mendekat ke arah Lilac. "Kenapa lo nuduh kita kemari mau caci maki lo? Lo cenayang ya sampe ngomong kayak gitu?"

Lilac tidak berani menatap Mint. Tamparan yang baru saja Mint berikan membuat Lilac semakin takut. Bayangan menyakitkan itu kembali datang. Apa sekarang dia sedang di bully? Apa hal mengertikan itu akan terjadi lagi di hidupnya.

"Kenapa diem? Ngomong!"

"Mint," bentak Fuchsia. "Lo bikin dia jadi takut tahu gak."

Fucshia memeluk Lilac. Dia mencoba menenangkan Lilac. Tubuh Lilac gemetaran dan dia bisa mendengar napas sesak dari cewek yang sedang di peluknya.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang