Yah votenya belum sampai 1k ya. Tapi gak apa-apa, komen kalian udah sampai ❤️
Maaf baru update lagi ya, masih 1k vote dan 300 komentar! Selamat menbaca🔥
🌼🌼
Kedekatan Lilac dengan Milo sudah tersebar di sekolah. Setelah kejadian kemarin, semua murid di sekolah bertanya-tanya apa yang terjadi. Perubahan sifat Milo yang mendadak saja membuat mereka heran, dan sekarang cowok itu malah dekat dengan Lilac. Cewek yang bahkan di antara mereka tidak terlalu mengenalinya. Sementara Milo, cowok itu sudah sangat terkenal. Apa lagi Milo juga masuk lima besar rank pararel.
Pagi ini Lilac dibuat bingung karena hampir semua murid melihat ke arahnya. Beberapa kali Lilac melihat seragamnya, takut ada yang salah atau ada sesutu yang menempel. Tapi tidak ada apa-apa. Lantas kenapa mereka terus memerhatikannya.
Lilac agak ngeri. Karena ada banyak dari mereka yang menatapnya sinis. Menunduk untuk menghiraukan tatapan itu. Tiba-tiba seseorang merangkulnya dari belakang.
"Pagi Lilac."
Lilac mendongak. Dahinya mengerut melihat sosok cewek yang sedang tersenyum manis ke arahnya. "Pagi."
Cewek itu tersenyum semakin lebar. Lilac pernah melihatnya sesekali tapi tidak tahu siapa namanya. Cewek yang sedang merangkul Lilac menautkan alisnya melihat respons Lilac yang kebingungan.
"Kenapa?" tanyanya.
Lilac memberikan cengiran tidak nyaman. "Maaf, lo siapa?"
Yang di tanya menganga. Tidak lama tawa kecil keluar dari mulutnya. "Astaga. Serius lo gak kenal gue Lac?"
Karena memang Lilac tidak tahu maka dengan jujur cewek itu menggeleng. "Gak tahu."
Cewek di samping Lilac menggelengkan kepalanya, tawanya masih terdengar renyah di telinga. "Gue Helena. Kita satu jurusan, Cuma beda kelas. Gue di kelas sebelah."
Lilac masih bingung. Mereka bahkan tidak sekelas, lantas kenapa cewek ini mendadak bersikap akrab dengannya? Seingat Lilac, dia tidak berteman dengan siapa pun kecuali dua temannya, Fuchshia dan Mint. Di kelas pun Lilac hanya bergaul dengan teman sebangkunya, Altrius.
Helena tersenyum melihat kebingungan yang masih terlihat jelas di wajah Lilac. "Lo pasti bingung ya. Maaf kalau gue mendadak jadi sok akrab sama lo. Lo pasti gak nyaman," kata Helena, sedih. Cewek itu dengan pelan menarik tangannya yang sedari tadi masih merangkul Lilac.
Lilac anak yang baik tentu saja tidak enak ketika ekspresi sedih itu terlihat di wajah Helena. "Eh? Ah, bukan gitu. Gue Cuma bingung. Soalnya gue gak pernah ketemu lo sebelumnya."
Helena mengembungkan pipinya. "Masa lo gak pernah lihat gue? Bahkan gue pernah ketemu lo. Gue kan juga suka main sama Mint."
"Oyah? Maaf, gue gak ingat."
Helena menarik napas berat. "Oke gue maafin. Kalau gitu gimana kalau kita ke Kantin?"
"Hah? Ngapain?"
"Temenin gue sarapan yuk."
"Eh? Gak usah. Gue udah sarapan kok."
Helena semakin membuat wajah sedih. "Lo gak mau nemenin gue ke kantin? Gue sedih, gak ada temen yang mau nemenin gue sarapan."
Lilac yang tahu bagaimana rasanya tidak punya teman langsung bersimpati kepada Helena. Meskipun dia tidak terlalu tahu soal Helena, bahkan dengan tiba-tiba cewek ini bersikap akrab dengannya. Lilac pikir tidak ada salahnya, bukannya bagus ada orang lain yang mau berteman dengannya? Bukannya ini yang Lilac inginkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Jugendliteratur(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...