Update lagi guys! Siapa yang seneng? ☝️☝️
Support dengan vote dan komentar biar update cepet yuk😽
Di sini masih musim hujan, semoga setelah baca ini hati kalian panas dikit 😂 selamat membaca, cek kalo masih ada typo ya❤️
Desas-desus gosip Lilac yang seorang anak pelakor membuat beberapa murid terpecah menjadi dua kubu. Ada yang membela Lilac ada juga yang menghakiminya. Beberapa yang membela Lilac adalah teman dekatnya juga beberapa orang yang mencoba mengerti posisi Lilac yang tak bersalah, selebihnya mereka menghakimi Lilac dan menggunjingnya tanpa ampun.
Pengakuan Milo kemarin sudah menghancurkan kepercayaan dirinya. Meski dua temannya, Mint dan Fuchsia membelanya. Bukan hanya dua temannya itu, Altrius, Azalea dan beberapa orang di kelasnya juga mencoba menyemangati Lilac. Tapi tidak sedikit juga yang berbisik-bisik membicarakan Lilac di kelas.
"Lo gak apa-apa? Muka lo pucat Lac," kata Altrius.
Altrius bersimpati melihat kondisi Lilac sekarang. Cewek periang yang suka bertingkah konyol itu mendadak menjadi pendiam dan lemas. Ya, dia tahu Lilac pasti terguncang dengan gosip yang sudah tersebar luas di sekolah. Siapa pun juga pasti akan syok dan takut saat masa lalu buruk itu terbongkar. Tapi itu bukan salah Lilac, kenapa harus Lilac yang di sudut kan dan di salahkan atas dosa orang tuanya?
Lilac menatap Altrius lemas lalu tersenyum. "Gue gak apa-apa kok."
Lilac masih memberanikan diri untuk tetap masuk sekolah setelah gosip mengerikan itu tersebar. Bahkan beberapa orang mulai mencaci-makinya. Sampai pulang ke rumah, Lilac tidak menceritakan hal ini kepada Bunda. Lilac tidak mau Bunda kepikiran. Bahkan Lilac meminta Geometri untuk tutup mulut dan tidak membongkar kejadian ini kepada Bunda.
Kenapa Lilac begitu peduli kepada Bunda? Sementara apa yang terjadi adalah kesalahan Bunda? Jawabannya karena ini bukan sepenuhnya salah Bunda. Bahkan Bunda juga tidak tahu kalau Ayah yang menikahinya seorang pria yang sudah beristri. Setelah tahu kalau Ayah ternyata punya seorang istri, Bunda sudah jelas kecewa. Dan di saat itu juga Bunda meminta cerai. Tapi kenapa semua orang terus memojokkan Bundanya? Bukannya Bunda juga korban?
"Lo yakin? Kalau sakit istirahat aja. Gue anter lo ke UKS." Altrius masih mencoba membujuk Lilac. Kondisi teman sebangkunya itu benar-benar mengerikan. Dia tampak seperti mayat hidup.
Lilac menggeleng. "Gak usah. Lagi pula, di UKS juga gue bakal bingung." Lilac menatap Altrius lalu tersenyum. "Mereka juga gak mungkin peduliin gue di sana."
Altrius mendadak menjadi sedih. Ya, itu benar. Sekarang semua orang sedang menggunjing Lilac. Bahkan teman sekelas saja masih banyak yang membicarakannya.
"Gue temenin di sana."
Lilac lagi-lagi menggeleng. "Gak usah. Hari ini ada pelajaran."
"Kita bisa izin satu pelajaran ini."
"Gak usah. Gue gak apa-apa kok Al. Makasih udah cemasin gue."
Altrius membuang napas beratnya. Dia tidak tahu harus dengan cara apa lagi membujuk Lilac. Tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak, dia tahu Lilac tidak nyaman sekarang.
"Lac, lo gak apa-apa? Istirahat kumpul di Aula ya. Katanya pemenang lomba melukis kemarin bakal di umumin." Azalea menghampiri Lilac untuk memberitahukan informasi itu.
Lilac sampai lupa kalau kemarin dia baru saja menyelesaikan lomba pertamanya di sekolah. Entah apa hasilnya nanti, Lilac mendadak tidak ingin menang. Kalau boleh di gagalkan saja.
"A─apa gue harus ke sana?" tanya Lilac.
Azalea mengangguk. "Harus dong. Kan lo yang ikut lomba. Kalau menang lo maju buat nerima hadiah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Teen Fiction(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...