Enam

9.5K 2.2K 300
                                    

Update 🎉

Jangan lupa vote dan komentarnya ya 🥰 selamat membaca ❤️

Lilac mendadak seperti orang idiot karena sudah berhasil terperangkap oleh tipuan Geometri. Cowok itu membawa-bawa nama Milo untuk mengajaknya ke kafe. Geometri bilang Milo sering kemari dengan cewek, mengingat Milo ganteng, Lilac tentu saja akan langsung percaya. Apa lagi Lilac tahu kalau Milo itu populer di sekolah. Bukan hanya dia yang menyukai Milo, ada banyak siswi yang menyukai Milo. Lilac tahu karena dia diam-diam masuk ke dalam club khusus fangirl Milo di sekolah. Bahkan ada juga cowok tulang lunak yang menyukai Milo di sana.

"Udah jangan cemberut terus. Kan udah gue beliin milkshake strawberry kesukaan lo." Geometri membujuk Lilac yang sedari tadi terus memberikan ekspresi kesal.

Tentu saja Lilac akan kesal. Siapa juga yang tidak kesal ketika dia dengan bahagianya membayangkan akan bertemu pujaan hatinya di luar sekolah ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Lilac menatap sinis Geometri. "Lo pikir gue anak balita yang disogok minuman langsung seneng? Lo tahu gak lo udah nipu gue? Lo kok gak punya hati Ge? Gue manusia loh, bukan bidadari. Gue juga bisa marah dan kesel kalau dibohongi. Bisa-bisanya lo kasih gue harapan palsu."

Geometri meringis mendengar makian Lilac. "Lo kan bidadari, jangan marah ya?"

"Gak usah gombalin gue. Lo bukan selera gue."

"Lo pikir gue indomie apa pakai selera segala."

"Lo mau membela diri sekarang?"

"Bukan gitu.... iya deh sori gue udah nipu lo. Karena kalau gue gak bawa lo, gue gak diijinin bokap sama nyokap gue manggung. Lo tahu sendiri gue udah kelas 3 sekarang."

"Itu lo tahu. Harusnya lo mikir bukan malah membangkang terus. Lagian kenapa lo harus minta ijin? Mama sama Papa lo kan kerja gak ada di rumah."

Geometri mendengus. "Kayak gak tahu aja. Lo gak lupa ingatan kan di rumah gue sekarang ada sepupu gue?"

Lilac diam sebentar, tidak lama ekspresinya berubah menjadi terkejut. "Oh? Maksud lo Kak Durjana?"

"Durja, bukan Durjana nyet."

"Kurang lengkap, harusnya Durjana. Soalnya dia emang durjana, pakai acara ngatur-ngatur lo segala."

Geometri mengangguk setuju dengan ucapan Lilac barusan. "Bener. Dia emang durjana."

Baru satu bulan Durja tinggal di rumah Geometri. Lilac melupakan sosok cowok yang tiga tahun lebih tua itu. Bunda bilang kehadiran Durja di rumah Geometri untuk menjaga Geometri atas suruhan orang tuanya. Memang sih Geometri itu nakal dan biang onar. Tapi apa tidak berlebihan harus di asuh oleh sepupunya? Apa lagi setiap masalah yang Geometri lakukan harus melibatkan Lilac. Dan bukan hanya itu yang membuat Lilac kesal. Sepupu Geometri itu, dia agak─

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang