Dua puluh dua

6.7K 1.7K 285
                                    

Update!

1K Vote dan 300 Komen untuk double update🔥

🌼🌼

Lilac menepis tangan Milo yang memaksa mengikutinya. Lilac tidak tahu apa yang terjadi kepada Milo, kenapa cowok itu mendadak kesal. Padahal Lilac sama sekali tidak melakukan kesalahan. Atau melakukan hal aneh yang membuat Milo marah seperti dulu.

"Lepasin," seru Lilac. Dia menatap Milo kesal. "Ngapain sih Milo? Lo suka banget ya narik paksa gue."

"Harusnya gue yang marah," kata Milo.

Lilac heran. "Kenapa jadi lo yang harus marah? Kan lo yang narik gue tadi."

"Ya, dan harusnya lo bilang makasih ke gue."

Lilac masih tidak mengerti dengan ucapan yang keluar dari mulut Milo. "Kenapa gue harus bilang makasih sama lo? Harusnya gue marah. Lo udah narik gue di depan mereka. Lo gak tahu gue baru akrab sama mereka. Lo gak suka banget ya liat gue punya temen?"

Milo menatap Lilac tidak percaya. "Astaga. Lo itu bodoh ya? Gak, gue tahu lo bodoh. Tapi gue gak sangka bodoh lo di bawah rata-rata gini."

Lilac melotot. "Sekarang lo malah hina gue?"

"Gak usah alergi fakta, buktinya emang gitu."

Lilac kesal, tidak tahu kenapa Milo suka sekali membuat sabarnya terkikis. "Berisik lo."

Milo langsung menarik satu tangan Lilac yang hendak pergi. "Mau ke mana lo?"

"Gak usah kepo."

Milo mendengus. "Faktanya dulu lo suka kepoin gue."

Lilac menatap Milo kesal. "Kok lo jadi ngungkit soal itu?"

"Kenapa? Kan kenyataannya lo suka sama gue," ujar Milo, percaya diri.

Lilac meringis. "Dih gak usah pede ya, itukan dulu," protes Lilac.

"Sekarang?"

Sekarang juga masih suka. "Gak!"

"Bohong dosa loh," goda Milo. Lilac tidak bisa berbohong, apa lagi wajah cewek itu sekarang sudah memerah seperti tomat.

Lilac menggeram. "Ngurusin banget lo dosa gue."

"Sebagai anak yang baik, gue harus ingetin dosa lo."

"Baik mata lo! Lepasin gue!" seru Lilac.

Milo mendesah. "Kenapa lo maksa banget sih ke sana? Lo gak tahu apa mereka lagi ngejek lo tadi?"

"Apa sih? Mereka gak ngejek gue. Malah mereka baik mau temenan sama gue," balas Lilac.

Milo menggeleng tidak percaya. "Lo bener-bener naif banget ya Lac. Mereka tadi lagi ngejek lo, masa gitu aja lo gak sadar."

"Mereka gak ngejek gue. Humor lo aja rendahan," omel Lilac tidak terima dengan tuduhan Milo.

"Humor orang pinter aja rendah, apa lagi humor orang bodoh kayak lo." Milo juga balas tidak terima dengan hinaan Lilac.

Lilac juga sama tidak suka mendengar ucapan Milo. "Humor gue berkelas."

"Kelas rendah."

"Apa lo bilang?"

"Kelas lo kan kelas rendah, lo anak IPS kan?"

Milo bodoh, dia tidak sadar mengatakan itu di lorong yang sedang ramai. Tentu saja ada banyak anak IPS yang juga berlalu-lalang di sekitar mereka. Mendengar ucapan Milo barusan mereka langsung mendelik ke arah Milo. Lilac yang sadar dengan hawa di sekitarnya mulai buruk, dia melirik ke arah sekitar.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang