Update 🎉🎉
Maaf ya lama banget updatenya ini cerita Lilac. Emak sedang mencoba cari inspirasi. Terus juga minggu2 kemarin sibuk ngurusin bocah yang mau ulangan 😭 maklum ya, emak2 ini 🤭
Jangan lupa vote dan komentarnya 🥰 koreksi kalau ada typo yaaa ❤️ selamat membaca 💕
🍁🍁
Milo mendadak kesal karena orang yang dia cari hari ini tidak menampakkan batang hidungnya. Tidak, sebenarnya bukan tidak menampakkan batang hidungnya. Milo melihat dengan jelas manusia yang dia cari berada di depan matanya, tapi dalam sekejap mata, dia langsung menghilang dari pandangannya. Seperti hantu yang bisa menghilangkan diri.
Milo sudah memutari sekolah, tapi dia masih belum menemukan sosok yang ingin dia cari.
"Lo, serius deh lo. Lo lagi cari apaan sih?" entah ke berapa kalinya Giner menanyakan pertanyaan ini. tapi cowok itu benar-benar ingin tahu ke mana temannya ini akan pergi.
Milo tidak menjawab. Cowok itu menggertakkan giginya karena masih belum menemukan titik temu manusia yang dia cari.
"Ke mana sih dia," gumam Milo.
Giner menautkan alisnya mendengar itu. "Siapa?"
Milo mengerjap, dia menoleh ke arah Giner yang memasang wajah penasaran. Berdehem pelan, Milo menjawab. "Kucing."
Kerutan di dahi Giner semakin lebar. "Kucing? Jadi dari tadi gue muter-muter ngikut lo, lo nyari kucing?"
Milo mengedikkan bahu, memilih kembali berjalan. Giner yang tidak mengerti dengan maksud Milo tentang mencari kucing kembali bertanya. Karena seingat dia tidak ada kucing liar di sekolahnya. Sayangnya pertanyaannya harus dia telan karena seseorang menepuk bahunya.
"Mau ke mana, Gin. Gue tunggu di kantin dari tadi gak muncul juga."
"Sori-sori. Lo udah beliin pesenan gue?"
Milo menghiraukan obrolan dua temannya. Cowok itu kembali melanjutkan perjalanan yang berharap membuahkan hasil. Tidak peduli sebentar lagi bel masuk berbunyi, hatinya sedang kesal. Karena setiap kali dia melihat cewek itu, dia langsung kabur.
Milo menghentikan langkah kakinya. Dia terkejut melihat orang yang dia cari sekarang sedang berdiri tidak jauh dari pandangannya. Cewek itu juga sama terkejutnya, matanya membelalak melihat Milo yang juga sedang menatapnya.
Sembari mendesis, cewek itu, Lilac langsung memasang kuda-kuda. Berlari lawan arah untuk menjauh dari sosok yang sedang tidak ingin dia lihat.
Melihat respons Lilac yang lagi-lagi menjauhinya membuat Milo menggeram kesal. Mata cowok itu menajam, dengan cepat Milo berlari. Berharap sosok mungil yang mencoba menjauhinya itu tertangkap.
Lilac berlari sekuat tenaga. Dia tidak tahu kenapa hari ini dia harus berpapasan dengan Milo? Tumben sekali cowok itu berkeliaran. Biasanya Milo menghabiskan waktunya di kelas atau di kantin. Atau di UKS untuk tidur siang.
Merasa sudah terbebas, Lilac melambatkan langkah kakinya. Bahkan tidak sadar dia sampai di taman belakang sekolah. Mencoba mengatur napasnya, cewek itu menoleh ke belakang untuk meyakinkan diri kalau Milo sudah tidak ada. dan betapa terkejutnya dia melihat cowok yang dia hindari ada di belakangnya.
"Milo," gumam Lilac tidak percaya. dia cepat-cepat membalikkan tubuhnya. "Sial, kenapa Milo bisa ada di sini sih?"
Mendesis kesal, Lilac kembali berlari. Tapi kali ini dia terlambat, karena Milo dua langkah berada di belakangnya. Tentu saja Milo tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. dengan cepat cowok itu menarik lengan Lilac yang siap berlari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Teen Fiction(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...