Sepuluh

8.7K 2.2K 230
                                    

Maaf baru bisa update 🎉 selamat membaca ❤️ jangan lupa vote dan komentarnya biar aku semangat update 🥰

Kedatangan Milo yang lebih cepat dari biasanya membuat keributan yang sedang terjadi langsung berhenti seketika. Para fans yang memaksa masuk satu persatu memasang wajah syok melihat sosok yang biasanya akan ditatap penuh memuja oleh mereka, hari ini tatapan itu hilang digantikan ekspresi kaget dan gelisah. Sama seperti Lilac, dia juga merasakan hal yang sama seperti para fangirl Milo. Lilac takut, cemas, kaget melihat sosok yang sehari ini berusaha dia jauhi. Apa lagi Milo melihatnya di posisi menyedihkan seperti ini. Ya, Lilac masih merangkak di atas lantai dengan kepala yang mendongak menatap Milo.

Milo tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi melihat keributan yang sedang terjadi di depan pintu masuk club menggambar dengan si ketua club yang mencoba menahan diri di ambang pintu dan sosok cewek yang amat sangat dia kenal jatuh tepat di depannya, Milo tidak perlu bertanya apa yang sebenarnya terjadi di sini.

Milo jongkok di depan Lilac, cowok itu menatap Lilac serius. Sementara yang di tatap mencoba membuang pandangannya, jantungnya hampir jatuh ke atas perut. Padahal hari ini dia mati-matian menjauhi Milo, Lilac ingin sedikit melupakan pikiran buruknya tentang Milo yang katanya punya pacar. Tapi kenapa yang dia dapat malah melihat Milo di jarak sedekat ini, dan di posisi yang memalukan.

"Lo bisa bangun?" Milo bertanya.

Lilac yang menunduk sembari membaut ekspresi meringis mendengar pertanyaan Milo tidak berani menoleh ke arah Milo. Cewek itu mengangguk dan buru-buru bangkit dari posisi mengenaskannya. Yang ada di pikiran Lilac sekarang hanya bangun dan bergegas pergi dari sini. Sayangnya lagi-lagi ekspektasi itu tidak terjadi, realitanya ketika Lilac hendak bangkit dari posisi jatuhnya, cewek itu tidak melihat sekitar sampai tidak sengaja kepalanya membentur dagu Milo sampai membuat cowok itu jatuh tersungkur ke belakang.

"Milo!" teriak semua fangirl Milo.

Bukan hanya Milo yang merasakan sakit akibat benturan itu, Lilac juga sama merasakannya, Lilac memekik sembari memegang kepalanya yang beradu dengan dagu Milo. Benturan keras itu membuat Lilac menatap Milo yang sedang terduduk di atas lantai dengan wajah kaget.

Lilac meringis, dia bisa melihat dengan jelas dagu Milo yang memerah. Cewek itu mendadak tidak enak. "Ma─maafin gue." Lilac membungkuk di depan Milo, secepat kilat cewek itu berlari meninggalkan Milo yang masih bertahan di posisinya.

Melihat reaksi Lilac yang berlebihan membuat dahi Milo mengerut bingung.

"Lo, lo gak apa-apa?" tanya Giner, teman Milo.

Milo meringis, rasa sakit yang tadi tidak begitu terasa mulai berdenyut di sekitar dagunya. "Itu kepala apa batu?"

"Apa?" ulang Giner.

Milo mengerjap, cowok itu dengan cepat bangkit dari duduknya. Milo berdehem, dia bahkan tidak sadar sedang menjadi pusat pemandangan para fangirlnya.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang