Dua puluh tiga

8K 1.7K 283
                                    

Halo, maaf baru bisa update lagi ya. Kalian masih nunggu kan? Jangan bosen-bosen yaaa 🥺

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komentarnya yaaaa❤️❤️

🌼🌼

Hari ini Lilac belum bertemu kedua temannya. Fuchsia dan Mint. Biasanya pagi sekali Lilac akan pergi mencari mereka jika tidak ada teman untuk sarapan. Sekarang setelah bertemu dengan Helena, Lilac tidak perlu lagi pergi memaksa Fuchsia dan Mint untuk menemaninya sarapan. Fuchsia juga belakangan ini sedang sibuk dengan filmnya, Lilac dengar Fuchsia mendapatkan peran utama untuk film ini. Mint juga sedang sibuk dengan drama musikalnya. Sementara dirinya? Sibuk melupakan rasa sukanya kepada cowok yang malah menggagalkan semua kerja kerasnya.

"Ke mana aja lo?" Mint langsung memberikan pertanyaan ketika Lilac baru saja duduk di sampingnya.

Lilac memberikan cengiran polosnya. "Gak ke mana-mana kok."

Mint menyipitkan pandangannya tidak percaya. Karena biasanya cewek lugu ini selalu datang menggangunya dan Fuchsia. Apa lagi gosip soal Milo yang pergi bersama Lilac kemarin sudah beredar di sekolah, Mint mendadak curiga karena Lilac tidak heboh seperti biasanya.

"Gosip kemarin bener Lil?"

Satu alis Lilac naik mendengar pertanyaan Fuchsia barusan. "Gosip apa?"

"Gak usah pura-pura polos deh Lac. Semua orang tahu. Gosip soal lo sama Milo lah, katanya kemarin lo balik bareng sama Milo ya?" tanya Mint.

Kedua mata Lilac membulat sempurna. "Kok kalian tahu?"

Mint dan Fuchsia saling pandang, mereka kompak menggeleng melihat ekspresi syok Lilac yang tak berdosa itu. Apa cewek ini tidak tahu sekarang dirinya sedang menjadi bahan pembicaraan anak sekolah.

"Lo ke mana sama Milo kemarin?" tanya Mint yang mendadak jadi penasaran. Padahal biasanya Mint anti sekali ingin tahu soal urusan orang lain.

Fuchsia menimpali dengan godaan yang membuat wajah Lilac memerah. "Cie, habis kencan ya?"

Lilac mengulum senyumnya. Tidak tahu harus menjawab apa ketika dua temannya terus saja bertanya soal kemarin. Lilac tidak tahu bagaimana menjawabnya.

"Gak kencan kok," balas Lilac buru-buru.

"Ah gak sok malu-malu meong gitu deh Lac," ujar Fuchsia.

Lilac menggeleng. "Gak malu-malu, kok! Emang nyatanya gue sama Milo gak kencan. Milo cuma ngajak gue ke Danau doang."

Fuchsia tersenyum menggoda. "Cie, indah banget kencannya ke Danau."

Lilac memejamkan matanya, dengan cepat cewek itu menggeleng lagi. "Di bilang gak kencan. Kita Cuma mancing doang kok."

"Mancing?" ulang Mint.

Lilac mengangguk. "Ya, Milo ngajak gue mancing. Padahal gue gak bisa tapi maksa nyuruh gue mancing," omel Lilac. Dia mendadak kesal lagi mengingat bagaimana Milo menertawakannya waktu itu.

Fuchsia dan Mint lagi-lagi saling pandang penuh arti. Mereka jelas tahu itu bukan hanya memancing biasa. Setelah mereka masuk rank pararel, baik Fuchsia dan Mint sudah sangat tahu bagaimana sifat si anak IPA itu.

Milo tidak pernah dekat dengan cewek mana pun. Bahkan jika di perhatikan, cewek yang sering sekali berinteraksi dengan Milo hanya Ivory. Selain mereka sama-sama masuk rank pararel, mereka juga satu kelas. Bahkan jarang sekali Milo terlihat di luar kelas. Cowok itu selalu menghabiskan waktu di kelas, perpustakaan dan klub melukisnya. Bahkan seumur hidup mereka, mereka belum pernah melihat Milo memboncengi cewek.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang