Udah lama ya gak update 😌
Cing, siapa di sini yang masih nunggu cerita Lilac absen ☝️
Gais bantu promosiin cerita Lilac yuk biar ramai pembaca dan bikin aku bersemangat buat nyelesaikan cerita ini.
Terima kasih buat yang sudah mau menunggu dan jangan lupa support dengan vote dan komentar kalian yang banyak ya❤️❤️
Hubungan Milo dan Lilac mendadak menjadi dekat sampai membuat semua orang curiga kalau mereka punya hubungan spesial meski sudah bukan rahasia umum kalau Lilac menyukai seorang Radmilo. Tapi mengingat Milo si pintar yang dingin membuat mereka semua juga bertanya-tanya tentang bagaimana bisa dua orang yang jelas berbeda dalam banyak hal itu dekat.
"Lo udah gak masuk klub lagi?" tanya Milo.
Ah itu benar. Setelah kejadian di hari itu Lilac sudah tidak lagi masuk klub drawing. Memang benar alasan dia masuk ke klub drawing adalah Milo. Tapi semakin lama dia malah menyukai kegiatan menggambar dan melukis itu sampai kehadiran Milo di sana hanya di jadikan sebagai bonus saja. Ada tidak ada Milo di sana tetap membuat Lilac bersemangat.
Lilac meringis. "Ah, itu─itu gue udah bukan bagian dari anggota lagi kayaknya."
Satu alis Milo naik. "Kenapa? Lukisan lo bagus. Ketua klub juga suka banget muji gambar buatan lo."
Lilac tersenyum mendengar hasil karyanya di puji. Karena memang selama ini tidak pernah ada orang yang terang-terangan memuji hasil karyanya.
"Masa?" tanya Lilac, kedua matanya berbinar senang.
"Hm, lo keluar?"
Lilac menggeleng. "Maunya sih enggak, tapi gue udah gak masuk beberapa kali tanpa alasan. Udah pasti kan gue di keluarin."
"Gak ada yang ngeluarin lo kok."
"Gue yang sadar diri. Gue gak boleh seenaknya, klub juga punya aturan," ujar Lilac.
Milo mendengus. "Tumben lo peduli sama aturan."
Lilac menatap Milo kesal. "Gue anak baik, tahu. Udah jelas lah gue peduli sama aturan. Jangankan klub drawing, aturan sekolah aja gue taatin."
"Tapi kenapa lo tetep bego?"
Lilac mendesis kesal. "Gak usah mulai. Gue emang bego tapi gue beradab. Lo tahu pepatah gak? Orang beradab itu udah pasti berilmu. Tapi orang berilmu belum tentu beradab," jelas Lilac lalu melirik sengit ke arah Milo. "Contohnya elo!"
"Itu fakta. Lo pinter tapi gak punya adab."
"Dih, gue beradab ya."
"Kalo beradab lo gak bakal ngehina-hina gue bego."
"Kan emang bego."
Lilac melotot. "Terserah lo."
Milo mendengus. "Ngambek lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Teen Fiction(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...