Sembilan

8.8K 2.1K 79
                                    

Update 🎉

Ada yang nungguin? Maaf ya baru update 😭 baru dapat idenya 😂

Jangan lua vote dan komentarnya ya 🥰 koreksi kalau ada typo ❤️ selamat membaca 💕

Hari ini ada latihan cheerleaders, tapi Lilac tidak bisa konsentrasi dengan benar karena dia memikirkan rencana fangirl Milo yang hari ini akan menyelinap masuk ke club drawing. Mereka akan menyusup masuk untuk mencari tahu soal lukisan cewek yang dibuat Milo. Rumor itu beredar ketika salah satu teman yang ada di club memuji lukisan Milo dan menanyakan siapa cewek yang ada di lukisannya. Dugaan-dugaan soal pacar atau cewek yang disukai Milo muncul, dan semua orang mulai mencurigai Milo kalau cewek yang di lukisan itu adalah orang spesial di hidup Milo.

Bagaimana rumor itu bisa muncul? Karena selama masuk club drawing Milo tidak pernah melukis manusia. Milo lebih suka melukis pemandangan, bunga atau benda mati yang ada di depan matanya. Dan lukisan cewek yang sudah terkenal dengan rumor di sekolah satu-satunya lukisan manusia yang dibuat Milo. Apa lagi Milo dikenal dengan cowok dingin dan cuek. Dan hari ini cowok itu baru menebarkan pesona senyum yang belum pernah di lihat orang selama cowok itu bersekolah di sini.

"Kimber! Lo bisa ikutin gerakan yang lain nggak sih? Gue perhatiin pandangan lo ke anak basket mulu. Kalau mau nonton anak basket, nggak usah latihan. Sana godain mereka. Rusak latihan aja!"

Omelan Mint barusan berhasil membuat fokus Lilac kembali. Meski yang diomeli Kimberly, tapi Lilac juga merasa tersindir karena dia sendiri tidak fokus.

"Maaf, Mint, gue akan lebih fokus lagi," kata Kimberly dengan wajah takut.

"Oke, kita coba lagi." Mint berteriak dengan semangat dan bertepuk tangan pelan. "Fokus ya. Fokus!"

Lilac memejamkan mata sebentar. Dia mengangguk, mencoba fokus. Mencoba untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang sedang mengganggunya. Dia harus profesional, dia tidak memikirkan hal lain saat seperti ini, termasuk Milo.

Memulai kembali latihan yang sempat terhenti. Cheersleaders mulai membentuk formasi piramid. Lilac yang ada di bawah mencoba menahan beban tubuh satu temannya yang naik di atas tiga orang yang sedang menahan, salah satunya Lilac. Semua berjalan sampai tiba-tiba suara pekikkan Mint membuat semuanya menoleh ke arahnya.

Lilac membelalak, dia sudah melihat Mint terduduk di lantai gimnasium. "Mint!"

Formasi langsung bubar, mereka berjalan terburu-buru ke arah Mint yang meringis kesakitan.

"Mint, lo gak apa-apa? Apanya yang sakit?" tanya Fuchsia khawatir.

"Aduh, kaki gue sakit banget." Mint menggerakkan kakinya.

Lilac semakin gelisah melihat ekspresi kesakitan di wajar Mint. "Jangan-jangan kakinya Mint terkilir?" tanya Lilac tak kalah khawatir.

""Yaudah bawa Mint ke UKS dulu," kata Fuchsia.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang