Dua puluh lima

3.7K 988 141
                                    

Update Bestie! Masih setia nunggu kan?

Aku mau kasih target nih! Kalo bab ini udah sampai 1k vote aku bakal langsung double update hari ini 🥳

Yuk ramein ceritanya biar aku semangat buat lanjutin ceritanya ❤️

Jam pulang akhirnya berbunyi juga. Waktu yang sudah sangat di tunggu Lilac akhirnya berani membunyikan suaranya setelah melewati pelajaran akhir yang cukup panjang untuk Lilac. Rasanya lama sekali jarum jam berputar membuat Lilac beberapa kali menghela napas berat.

"Heh mau ke mana." Lilac yang buru-buru keluar kelas setelah membereskan bukunya dengan cepat di tarik bagian belakang tasnya seperti anak kucing.

Lilac melirik, Azalea si bendahara kelas sudah berdiri di belakangnya. Menarik Lilac dengan tatapan yang menyeramkan.

"Inikan udah jam pulang," kata Lilac.

"Lo gak pikun kan? Hari ini lo piket! Jangan dulu balik, bersihin kelas dulu,"perintah Azalea.

Lilac meringis, dia lupa kalau hari ini jadwalnya membersihkan kelas. "Er... gue izin hari ini boleh? Ada urusan─"

"Gak ada izin-izin! Selama lo masih bisa berdiri di kelas lo harus melaksanakan kewajiban lo,"peringat Azalea.

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian," Azalea melepaskan pegangannya di tas Lilac. Menyodorkan sapu ke satu tangan Lilac. "Nah, cepet bersih-bersih."

Lilac menghela napas berat. Wajahnya langsung berubah sebal. Dia cemberut seperti anak kecil. "Kenapa Lea jahat sekali? Udah kayak ibu tiri," gumam Lilac.

Azalea yang mendengarnya langsung merespons. "Apa kata lo?"

Lilac menoleh kaget, dengan senyum takut-takut dia membalas. "Gue gak ngomong apa-apa kok, hehehe."

Azalea menyipitkan pandangannya lalu menunjuk matanya dengan kedua tangan lalu mengarahkannya ke arah Lilac seolah mengatakan kalau dia memperhatikan pergerakan Lilac.

"Yang bersih ya nyapunya maniez,"goda Altrius yang bersiap untuk pulang.

Lilac menggembungkan pipinya sebal. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, sekeras apa pun dia membuat alasan Azalea tidak akan percaya selama dia masih bisa bernapas, Azalea tidak akan membiarkan Lilac pulang sebelum dia menyelesaikas tugasnya.

Dengan berat hati Lilac langsung membersihkan kelas. Tidak ada gunanya juga mengulur-ulur waktu, yang ada dia malah membuang-buang waktu itu. Dia harus segera menyelesaikan piketnya dan keluar sebelum orang yang di tunggunya pergi.

Iya, Lilac ingin buru-buru pulang karena ingin bertemu Milo. Dia ingin membuktikan ucapan Altrius yang mengatakan kalau Milo mneyukainya.

Azalea yang melihat Lilac tampak bersemangat membersihkan kelas setelah tadi membuat alasan untuk izin pergi dibuat heran dengan tingkahnya yang mudah berubah. Mengedikan bahu, Azalea tidak mau terlalu memedulikannya, malah bagus kalau anak itu akhirnya sadar akan kebersihan kelasnya.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang