Dua puluh empat

4.2K 1K 150
                                    

Haloha👋 apa kabar? Masih ingat cerita ini ga? Maaf ya baru sempet update! Baru aja ada ide masuk ke kepala ✌️ doain habis ini konsisten sampai tamat ya.

Ayo di ramein biar aku semangat buat update cerita Lilac ❤️ selamat membaca😚


Lilac heran, kenapa belakangan ini Milo sering kali berkeliaran di sekitarnya? Padahal dulu Lilac selalu kesulitan mencari sosok Milo yang suka hilang dan bersembunyi entah di mana, membuat aksi menguntitnya harus gagal karena tidak menemukan jejak sang pujaan hati.

Tapi sekarang kok cowok itu sering sekali muncul padahal Lilac tidak mencarinya. Bahkan hanya memikirkannya saja tiba-tiba dia sudah ada di depan matanya. Senang sih, tapi tidak baik juga buat hatinya. Padahal Lilac sudah berusaha melupakan Milo, kenapa cowok itu malah menggagalkannya.

Apa mungkin sekarang Milo sudah menyukainya juga? Apa cowok itu sudah sadar kalau selama ini ada cewek yang selalu menyukainya segalak apa pun Milo menolaknya?

"Lo ngelamuin apa sih Lac?"Altrius menyenggol Lilac yang selama pelajaran di mulai terus saja diam. Untung saja hari ini gurunya santai, jadi Lilac bisa dengan bebas melamun di kelas.

Lilac tersadar, cewek itu menoleh ke teman sebangkunya. "Al, percaya gak sih kalau benci itu bisa jadi cinta?"

Satu alis Altrius naik mendengar pertanyaan tak berdasar itu. "Hah? P Maksud?"

Lilac menarik napas lalu membuangnya. "Gue lagi mikirin itu."

"Itu apaan?"

"Soal pepatah benci bisa jadi cinta. Bener gak sih? Atau Cuma mitos," kata Lilac.

Altrius memicingkan matanya. "Lo kesambet apaan deh? Eh, tapi tiap hari kan tingkah lo emang aneh."

Lilac mendesah. "Tinggal jawab.bilang aja gak tahu," omel Lilac.

"Enak aja, gue jelas tahu lah." Altrius protes. Dia tidak suka di rendahkan apa lagi hanya karena perihal soal cinta. Semua cerita tentang cinta sudah Altrius baca sampai dia hapal bagaimana akhirnya. Meski yang dia baca cinta sesama cowok.

"Kalau tahu ya jawab dong."

Altrius berdecak. "Benci jadi cinta itu bukan mitos. Ada beberapa orang yang ngalamin di dunia nyata. Bukan perihal benci sama cowok terus akhirnya jadi pacar, kadang benci sama orang juga bisa jadi temen baik. Tapi ada juga yang bencinya udah mendarah daging, dia liat lo napas aja salah."

"Lah? Kalau gak napas mati dong?"

"Nggak,tapi terbang."

"Masa orang mati terbang?"

Altrius berdecak kesal. "Ya menurut lo gimana? Jangan bikin emosi deh Lac."

"Ya di kubur."

"Pinter." Altrius memutarkan kedua bola matanya malas. Mimpi apa dia punya teman sebangku seperti Lilac.

Lilac (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang