Update lagiii!!!!!
Jangan lupa vote komentarnya yaa. Kalian suka gak cerita Lilac?
Spam komen juga gak apa-apa biar ceritanya rame biar enak semangat! Kalau tiap paragraf di komen juga Alhamdulillah 😂🥰
Selamat membaca, cek kalau ada typo ya❤️
🌼🌼
Ini pengalaman pertama memancing untuk Lilac. Seumur hidupnya, dia tidak pernah pergi memancing karena hobi itu biasanya disukai para cowok. Tidak ada yang mengajaknya untuk memancing. Bunda sebagai single mom sudah jelas sibuk bekerja dan mengurusnya juga rumah. Lilac juga tidak punya ayah apa lagi kakak atau adik laki-laki karena dia anak satu-satunya.
Lilac tidak berhenti mengerutkan dahinya memerhatian Milo memilih umpan lalu mengaitkan umpan itu di kail.
"Kok umpannya udang?" tanya Lilac penasaran. Karena yang dia tahu di kartun, umpan ikan itu biasanya cacing.
"Kenapa kalau udang?"
Lilac menggeleng. "Gak apa-apa. Cuma aneh aja. Bukannya umpan ikan itu cacing ya?"
"Ya."
"Terus kenapa lo pakai udang? Bukannya udang juga hidup di air ya? Berarti kalau ikan mau makan udang, dia kanibal?" cecar Lilac.
Milo menatap Lilac heran. "Terus kalau ayam makan daging ayam namanya kanibal juga?"
Lilac mengangguk bersemangat. "Iya. Eh, tapi─" Lilac berpikir lagi. Ada ayam di sekitar rumahnya. Biasanya kalau bosan Lilac akan memberikan mereka sisa ayam goreng yang dia makan. Dan ayam itu jelas memakannya. Memang itu bisa dikatakan kanibal ya?
"Memang itu bisa dikatain kanibal?"
"Menurut lo?"
Lilac menggeleng bingung. Dia mendadak bingung. Melihat kebingungan Lilac Milo menarik napas berat, dengan gerakan cepat dia melemparkan kail yang sudah diberi umpan ke tengah danau tempat memancing.
"Lo gak usah banyak mikir. Ngapain juga lo mikirin ikan kanibal apa gak," sahut Milo.
Tapi Lilac masih terlihat berpikir. Dia masih memikirkan apa ayam yang makan ayam, dan ikan yang memakan udang atau teman ikannya bisa disebut kanibal? Karena manusia yang makan manusia sudah pasti kanibal.
Lilac membuang napas berat. "Manusia makan manusia kan disebut kanibal. Kenapa ayam makan ayam. Atau ikan makan ikan gak disebut sama persis?"
Milo menggeleng lelah. "Harusnya lo mikir dulu. Otak lo itu sebenernya bekerja apa gak?"
Lilac mendelik ke arah Milo. bukan mendapat jawaban dia malah mendapat hinaan. "Kalau otak gue gak kerja gue gak hidup."
"Kata siapa?"
"Kata buku yang gue baca."
Milo mendengus sinis. "Kayak yang suka baca buku aja lo."
"Suka lah. Sekalipun gue bodoh, gue masih suka baca buku. Apa lagi buku tema fantasi. Keren benget," sahut Lilac heboh.
"Pantes lo bodoh," ujar Milo.
"Loh? Kok lo ngatain gue terus?"
"Kan emang lo bodoh."
"Gue gak bodoh ya!" teriak Lilac.
Milo tersenyum sinis. "Oke kalau lo gak bodoh. 8 kali 5 di tambah 6 di bagi 2 di kurang 7 berapa?" tanya Milo cepat.
Lilac menganga. Boro-boro bisa menjawab. Soal yang Milo ajukan saja belum bisa dicerna otaknya karena terlalu cepat dikatakan.
"Gila ya lo. Pelan-pelan kalau ngasih soal," omel Lilac.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac (End)
Teen Fiction(STAR HIGH SCHOOL SERIES) Lilac Bhanuresmi punya mimpi indah. Dia ingin punya teman baik seperti orang lain. Tapi Lilac tidak punya keahlian atau pesona yang bisa menarik perhatian agar orang lain bisa menyukainya. Apa lagi Lilac juga bukan anak yan...