13. Pemakaman

711 101 12
                                    


Hari ini adalah hari pemakaman Chaeyoung, aku sekarang sedang dalam perjalanan menuju ke kediaman orang tua Chaeyoung untuk memberikan penghormantan terakhir pada Chaeyoung.

Aku berangkat bersama mama, papa, dan Minho oppa. Seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya, orang tuaku dengan orang tua Chaeyoung sangat dekat, begeitu juga dengan orang tua Dahyun.

Minho oppa juga ikut bersama kami, padahal dia sedang mengerjakan proyek di luar kota. Dia rela meninggalkan proyeknya demi melihat Chaeyoung untuk terakhir kalinya. Dia ingin sekali datang ke acara pemakaman Chaeyoung bukan hanya karena Chaeyoung sahabatku, melainkan Chaeyoung adalah mantannya. Ya, Minho oppa sempat berpacaran dengan Chaeyoung 4 tahun yang lalu selama aku di Amerika. Mereka menjalin hubungan selama 2 tahun, dan kemudian kandas. Aku tidak tau pasti alasan mereka putus, karena dari dua pihak tak ada yang bercerita padaku. Dahyun juga tak tau pasti alasan mereka putus. Tapi dari yang aku liat Minho oppa masih benar-benar mencintai Chaeyoung, buktinya saja dia rela meninggalkan proyeknya, padahal bisa saja dia terkena hukuman.

Jarak dari rumah orang tuaku ke rumah orang tua Chaeyoung memang cukup lama, sehingga kemungkinan besar kita akan terlambat datang.

“Pelan-pelan saja nak menyetirnya jangan terlalu mengebut,”  ucap mama yang berada di sampingku menasihati Minho oppa karena dia menyetir dengan kecepatan tinggi.

“Kalau ngga ngebut nanti kita terlambat datang, keburu dimakamin nanti Chaeyoungnya ma,” jawab Minho oppa masih fokus menyetir.

“Kalau terjadi apa-apa di jalan malahan kamu gabakal bisa datang ke pemakaman Chaeyoung nak,” kini papa yang memberi tahunya. Minho oppa hanya menghela napas dan kemudian mengurangi kecepatannya.

Setalah kurang lebih satu jam, akhirnya kita sampai di kediaman orang tua Chaeyoung. Kita memarkirkan mobil dan kemudian turun memasuki perkarangan rumah itu.

Mama dan papa berjalan didepanku dan Minho oppa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama dan papa berjalan didepanku dan Minho oppa. Disana kita disambut oleh keluarga besar Chaeyoung,  Disitu juga ada kedua orang tua Chaeyoung, ku lihat mamanya yang masih terus menangis. Bagaimana tidak? Chaeyoung anak mereka satu-satunya dan kini harus pergi meninggalkan mereka.

Kulihat mama memeluk mama Chaeyoung, rasa menyesalku semakin mendalam karena tak bisa menjadi sahabat yang baik untuk Chaeyoung.
Setelah berpelukan dengan mama, mama Chaeyoung kini melihat ke arahku.

“Sini Tzuyu,” panggilnya sambil merentangkan tangannya menandakan beliau ingin aku memeluknya.

Aku memeluknya, beliau semakin menangis membuatku ikut menangis. Beliau melepaskan pelukannya dan menoleh ke Minho oppa.

“Maafin Chaeyoung ya kalau punya salah ke kamu,” ucap mama Chaeyoung sambil mengelus pundak Minho oppa.

“Tidak, saya yang harusnya minta maaf,” jawab Minho oppa sambil memeluk mama Chaeyoung. Ku dengar dari Dahyun katanya Minho oppa sering diajak berkunjung ke rumah orang tua Chaeyoung, dan orang tua Chaeyoung pun tahu jika Chaeyoung pernah pacaran dengan Minho oppa.

Masa Lalu ( JITZU ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang