Perlahan aku mencoba membuka mataku, aku memperhatikan seisi ruangan hingga aku sadar, aku tidak berada di kamarku, tetapi kamar Dahyun. Kepalaku sedikit pusing, aku tidak mengingat apa yang terjadi padaku hingga bisa tidur di kamar Dahyun.Aku kembali menutup mataku, berharap rasa pusing ini hilang dan kemudian aku mengingat apa yang telah terjadi.
Kejadian semalam mulai dari aku datang ke rumah Jihyo, lalu Jihyo membentakku, kemudian aku dibawa ke rumah Dahyun oleh Jeongyeon eonnie, hingga akhirnya aku mabuk-mabukan terekam jelas dalam ingatanku.
Ah menyakitkan mengingat itu semua, harusnya aku tidak usah berusaha mengingat semuanya.
Aku berusaha bangun dan pergi ke kamar mandi yang ada di kamar Dahyun untuk mencuci mataku. Terlihat dari cermin bahwa mataku merah, ah aku terlihat menyeramkan.
Setelah mencuci muka aku memutuskan untuk keluar kamar Dahyun, dan yang ku lihat adalah Dahyun dan Nayeon eonnie yang sedang sarapan.
"Eoh kau sudah bangun Tzuyu? Sini sarapan bersama, aku membeli bubur sebelum datang kesini,"
Aku mengangguk kemudian duduk tepat di sebelah Nayeon eonnie, aku tidak langsung mengambil bubur milikku. Aku masih bersender di bahu Nayeon eonnie karna kepalaku masih sangat pusing.
"Apa masih pusing?" Dahyun yang sedari tadi fokus dengan buburnya, kini menghadap ke arahku dengan wajah yang khawatir.
"Iya, tapi tak apa. Sebentar lagi juga akan hilang," balasku agar membuatnya tak khawatir.
Aku mengambil bubur yang ada di meja dan langsung memakannya. Tapi sebelum memakannya aku mengaduk bubur itu terlebih dahulu. Tidak akan nikmat jika tidak diaduk.
"Cih, mana enak kalau diaduk duluan," ucap Dahyun yang ternyata dari tadi memperhatikanku.
Dahyun memang akan berkata seperti itu jika sedang melihatku mengaduk bubur. Dia dan aku memiliki cara makan bubur yang berbeda. Dia sama dengan Jihyo. Kan, lagi-lagi aku mengingat Jihyo.
Sudah lah Tzu, mengingatnya malah akan membuatmu sakit.
Aku kembali melanjutkan acara makan bubur itu, aku harus bisa membuang jauh-jauh semua pikiran tentang Jihyo, entah bagaimana caranya.
Setelah selesai makan, aku langsung beranjak pergi ke dapur mencari tempat sampah untuk membuang bungkus bubur yang terbuat dari styrofoam itu.
Kemudian ku ambil gelas yang ada di dapur dan ku isi air dingin yang ada di kulkas milik Dahyun itu. Aku meneguknya hingga gelas itu kosong.
Aku kembali duduk di samping Nayeon eonnie yang tengah sibuk dengan ponselnya, entah lah apa yang dia liat aku tidak tahu.
"Kemana Jeongyeon eonnie?" tanyaku pada Nayeon eonnie. Sebenarnya dari tadi aku ingin bertanya tentang hal itu, namun aku lupa.
"Ke kantor lah, dia kan kerja,"
Jawaban dari Nayeon eonnie membuatku terkejut. KERJA, aku lupa jika hari ini aku ada rapat dengan teman papa yang statusnya adalah calon investor perusahaan.
Aku langsung pergi ke kamar Dahyun mencari keberadaan ponsel milikku. Dan untungnya tak perlu waktu lama, aku menemukannya terletak di atas meja rias milik Dahyun.
Aku menyalahkan ponselku dan terlihat jam menunjukkan pukul sepuluh lewat, sedangkan rapat akan dilaksanakan jam sepuluh pas. Aduh mati, harusnya aku datang jam sembilan untuk mengurus dokumen yang harus aku bahas dengan teman papa.
Aku langsung mengecek aplikasi bertukar pesan itu, banyak notifikasi yang muncul.
Aku membukannya, dan benar saja banyak pesan yang belum aku baca dari Papa dan asistenku di kantor. Banyak panggilan tak terjawab juga dari papa, ah pasti dia akan marah padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu ( JITZU ) ✓
RandomBercerita tentang Tzuyu dan Jihyo yang pernah menjadi sepasang kekasih yang terpaksa harus kandas karena tidak mendapat restu. Mereka pun berakhir dan berpisah selama 7 tahun lamanya, dan tetapi masih sama-sama memiliki rasa. Namun keduanya juga tid...