34. Kejutan

538 87 18
                                    


Di pagi hari terlihat seseorang perempuan sedang tertidur di sofa ruang tengah apartemennya.

Satu kaleng alkohol masih setia berada di tangan kanannya itu. Meja di sampingnya juga penuh dengan botol-botol kosong bekas alkohol dan banyak sekali bungkus makanan yang berserakan.

Baju-baju berserakan dimana-mana. Kondisi apartment saat ini sangat jauh dari kata rapi.

Iya, ini apartement Chou Tzuyu. Wanita yang sedang merasakan patah hati.

Dua minggu sudah berlalu semenjak Jihyo mengajaknya untuk mengakhiri hubungan mereka berdua.

Tzuyu selalu mendatangi Jihyo, dia masih tidak terima jika mereka harus putus. Seminggu Tzuyu selalu menyempatkan datang untuk menemui Jihyo, entah di tempatnya bekerja, atau di rumah Jihyo.

Tapi usahanya sia-sia, Jihyo tidak mau bertemu. Mina, Nayeon, dan Dahyun sudah mencoba membantu tapi Jihyo tetap tidak mau.

Jihyo selalu bilang, "Tidak ada yang perlu dijelaskan. Semua sudah jelas, kita berakhir,"

Tzuyu mulai menyerah. Permasalahan di kantornya ia selesaikan dengan bantuan para asistennya.

Dan seminggu terakhir ini Tzuyu selalu mabuk. Dia tidak pernah keluar apartement, dan hanya berdiam diri di dalam.

Password apartemennya telah ia ganti agar tidak seorang pun bisa masuk ke apartemennya. Panggilan telfon dari Dahyun, bahkan orang tuanya hanya ia abaikan. Pesan pun hanya ia baca tanpa seniat pun untuk membalasnya.

Pada akhirnya Tzuyu kembali pada dirinya yang putus asa. Perjuangannya untuk membangun kembali huhungannya dengan Jihyo berhasil membuatnya patah hati yang kedua kalinya dan berakhir mabuk seperti ini.

Mata perlahan mulai terbuka saat merasakan tenggorokannya kering dan serak.

Tzuyu berusaha bangun dari sofa namun kepalanya terasa berat dan pusing. Kedua tangannya memegangi kepalanya dan kembali memejamkan mata berharap agar rasa sakit di kepalanya menghilang.

Baru saja ingin kembali tidur, HP yang ada di meja sebelahnya berdering. Tzuyu yang sudah terbiasa pun hanya mengabaikannya dan berusaha untuk tidur.

Tapi sayang, Tzuyu tidak bisa. Sepuluh menit sudah berlalu dan HPnya masih saja berdering, bahkan bel apartementnya berbunyi menandakan bahwa ada seseorang yang siap untuk bertamu.

"Pasti Dahyun," Itu yang ada di pikiran Tzuyu sekarang. Karena ia tahu tidak ada orang yang setidak sabar ini kecuali Kim Dahyun

Tzuyu mengambil HP miliknya berniat untuk menonaktifkan HP nya itu. Namun gerakannya terhenti saat melihat nama kontak yang sedang menelponnya itu.

"PARK JIHYO"

Tzuyu kembali bergulat dengan pikirannya. Harus mengangkat atau dibiarkan saja?
Hatinya dipaksa untuk berpikir, dan ya kalian pasti tahu apa keputusan Tzuyu.

Menekan lambang telpon berwarna hijau itu dan mendeketkan HPnya ke ke telinga kanannya.

Tzuyu tidak berbicara sepatah kata apapun. Dan seseorang di sebelah sana mulai menyapanya.

"Hai, aku di apartement kamu."

Jihyo berkata seakan tak pernah ada masalah di antara keduanya. Apakah Jihyo mengalami amnesia?

Bahkan Tzuyu yang setiap malam mabuk, masih teringat jelas dengan ucapan Jihyo kala itu.

"Tzu, aku ingin putus. Aku dan Daniel akan menikah,"

Perkataan Jihyo waktu itu sangat terekam jelas di memori Tzuyu. Dan sekarang dia kembali datang? Apa ada lagi hal yang lebih menyakitkan lagi setelah ini?

Masa Lalu ( JITZU ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang